Bupati Mandailing Natal (Madina) HM Jafar Sukhairi Nasution dan Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution menghibur masyarakat Madina pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-24 dengan bernyanyi di acara Pagelaran Seni Budaya di Kantor Bupati Lama, Kecamatan Panyabungan, Madina, Sumatera Utara pada Rabu, 8 Maret 2023.
Sukhairi menghibur masyarakat Madina dengan membawakan dua lagu, yang pertama Bunga Terakhir dari Bebi Romeo dan Misteri Cinta dari Nike Ardila.
Pada saat bernyanyi, Sukhairi beberapa kali melambaikan tangan ke penonton dan ke istri tercinta Eli Mahrani Jafar Sukhairi Nasution.
Eli pun dengan cepat membalas lambaian tersebut sambil melemparkan kecupan dari jauh sambil tertawa. Penonton pun langsung baper sambil tertawa dan berkata “cie” dengan nada menggoda.
Baca Juga :
Atika dan Eli Menari Bersama Masyarakat pada Perayaan HUT Madina
Sementara Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution membawakan lagu Rumah Kita dari God Bless dan Marilah Kemari dari Titiek Puspa.
Sebelum bernyanyi, Atika melemparkan sebuah pantun untuk meredakan rasa groginya. Ia sangat pandai mengalihkan rasa grogi menjadi rasa percaya diri.
“Makan sate pakai ketupat
Belinya di sebelah kebun tomat
Selamat Hari Jadi yang ke-24
Madina bersatu ekonomi kuat”
Penonton pun tertawa dan menjawab ‘azek’. Penonton bersorak sorai ketika mendengar apa yang di ucapkan oleh Atika.
Atika tak ingin hanya ia yang bernyanyi, lantas ia mengajak Ketua TP PKK Madina untuk naik ke panggung bernyanyi bersama dirinya. Eli pun memenuhi ajakan itu. Di atas panggung dengan senyum lebar mereka melantunkan lagu dengan hati yang riang gembira.
Atika meminta penonton untuk tidak membandingkan suaranya dengan pengisi Band yang telah tampil sebelumnya.
“Jangan dibandingin tapi ya sama Band yang tadi, saya suka aja nyanyi tapi di rumah,” ucap Atika.
Baca Juga :
Pidato Bupati di Paripurna Istimewa HUT Madina
Pada pagelaran seni budaya itu, bukan hanya band membawakan lagu pop yang tampil, ada pula band membawakan lagu Mandailing dan Batak. Acara tersebut digelar semeriah mungkin karena semua orang harus berbahagia atas HUT Madina
Para pelajar pun tak ingin ketinggalan. Selama tiga hari pergelaran berlangsung, pelajar di seluruh Madina memperlihatkan bakat mereka dibidang seni tradisional.
Tari tradisional harus benar-benar dijaga kelestariannya agar ke depan dapat diwariskan kepada anak cucu. Jika remaja saat ini tidak di didik untuk menguasai kesenian daerah, maka generasi selanjutnya tidak akan tau ciri khas daerahnya.
“Saya berharap adanya acara ini bisa mengukur seberapa jauh kesenian kontemporer yang tercipta yang berangkat dari kesenian tradisi”, tutup Atika.