Site icon MentayaNet

Bukan Sekadar Kibarkan Bendera, tetapi Perjuangan Membentuk Karakter Generasi Murung Raya

Murung Raya

Foto : Wakil Bupati (Wabup) Murung Raya, Kalimantan Tengah, Rahmanto Muhidin, SHI.,MH secara resmi membuka pemusatan pendidikan dan latihan terhadap 59 orang calon anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) kabupaten setempat yang dilaksanakan di Aula Setda Gedung B di Puruk Cahu pada, Kamis (31/7/2025).

Perjalanan 59 calon Paskibraka Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah memasuki fase paling penting pemusatan pendidikan dan latihan.

Mereka bukan hanya berlatih baris-berbaris, tetapi menjalani proses pembentukan mental, karakter, dan ketahanan fisik yang jauh lebih keras dibanding dugaan masyarakat pada umumnya.

Sejak hari pembukaan, para peserta langsung dihadapkan pada disiplin tinggi. Jadwal mulai dari pagi hingga malam, latihan fisik berulang, serta pembinaan mental menjadi rutinitas harian.

Banyak yang harus mengorbankan waktu bersama keluarga, meninggalkan kenyamanan sekolah, hingga menahan rasa lelah demi menjaga posisi sebagai calon pengibar bendera pada HUT RI mendatang.

Wakil Bupati Murung Raya, Rahmanto Muhidin, menegaskan bahwa menjadi Paskibraka bukanlah tugas seremonial, melainkan buah dari perjuangan panjang.

“Anak-anak ini bukan hanya berdiri tegap di depan masyarakat nanti. Mereka ditempa dengan disiplin, ketahanan mental, dan nilai-nilai kebangsaan yang tidak semua orang mampu jalani. Ini adalah proses pembentukan karakter yang sangat berat,” ujarnya.

Rahmanto menambahkan, bahwa di balik pengibaran bendera yang berlangsung hanya beberapa detik, terdapat kerja keras berminggu-minggu yang penuh tekanan.

“Kita melihat upacara berjalan khidmat, tetapi tidak banyak yang tahu bahwa rasa sakit otot, tangis, dan kegigihan mereka ada di balik itu semua. Mereka adalah representasi terbaik generasi muda Murung Raya,” katanya.

Menurut panitia pelatih, para peserta dipilih melalui seleksi ketat di seluruh kecamatan. Dari ratusan pendaftar, hanya 59 yang bertahan hingga tahap akhir.

Selama masa karantina, mereka dilatih untuk mengelola rasa gugup, menjaga kekompakan gerakan, hingga menghadapi latihan fisik berulang yang menguji batas tubuh.

Namun semangat para peserta tetap menyala karena mereka membawa harapan sekolah, keluarga, dan kebanggaan daerah.

Pemerintah Kabupaten Murung Raya menegaskan komitmennya mendukung penuh proses ini, bukan hanya untuk kepentingan upacara, tetapi sebagai investasi jangka panjang bagi pembentukan karakter generasi muda.

“Kami ingin mereka tumbuh menjadi pemuda yang kuat secara fisik, tajam dalam berpikir, dan berintegritas tinggi. Itu adalah nilai sejati dari proses Paskibraka,” tutur Rahmanto.

Dengan tekad dan kemauan yang terus diuji setiap hari, para calon Paskibraka ini melangkah bukan hanya untuk mengibarkan bendera merah putih, tetapi juga untuk membuktikan bahwa perjuangan dan disiplin adalah identitas generasi muda Murung Raya.

Exit mobile version