Site icon MentayaNet

Bupati Kotim Himbau Pelajar Agar Hindari Kenakalan Remaja dan Pergaulan Bebas

Gerbang Mentaya

Foto : pasangan HARATI saat merangkul putra putri daerah berprestasi (Kharisma)

Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menyesalkan kenakalan remaja di wilayah Kotim yang dinilainya kian mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, dia kerap menerima laporan negatif terkait perilaku remaja.

Laporan yang kerap ia terima terkait kenakalan remaja mulai dari balap liar, bermesraan di depan umum, hingga ada yang berani open BO alias booking out istilah yang digunakan kepada seseorang yang melayani jasa prostitusi.

Diakui Halikinnor, era digitalisasi berdampak begitu besar bagi penggunanya. Baik itu dampak positif maupun negatif, khususnya di kalangan para pelajar.

“Di era digitaliasi ini sangat cepat sekali terjadi perubahan, yang membuat perubahan itu berdampak besar,” ujar Halikinnor, saat kegiatan dialog bersama dengan pelajar SMA/SMK sederajat, pada Senin, 13 Maret 2023.

Baca Juga :

LSM Lentera Kartini Gelar Dialog Interaktif Pencegahan Pergaulan Bebas

Lanjutnya, dirinya mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lentera Kartini yang mempertemukan langsung dirinya bersama dengan para pelajar.

“Kita sangat prihatin sekali dengan pergaulan bebas yang mulai merambak di kalangan anak-anak kita, seperti yang diinformasikan oleh Lentera Kartini tadi ada yang bercumbu mesra di Taman Kota, ini saya sangat prihatin sekali,” ungkapnya.

Halikinnor mengatakan padahal keberadaan para pejajar ini sangat mempengaruhi Kabupaten Kotim ke depan.

”Mereka ini merupakan generasi penerus bangsa yang akan memajukan Indonesia, khususnya Kabupaten Kotim, ” Katanya.

Lanjutnya, dirinya juga merasa prihatin ada banyak pelajar yang suka balapan liar dan ada juga pelajar yang mencari uang dengan cara yang tidak baik.

“Balapan liar itu sangat merugikan diri sendiri dan orang lain, apalagi sampai terjadi kecelakaan itu bisa menghambat proses belajar dan apalagi sampai meninggal dunia. Saya juga mendapatkan informasi kalau ada pelajar yang melayani om-om demi uang,” jelasnya.

Menurut dirinya, hal tersebut teriadi karena kurangnya iman dan lingkungan yang kurang baik.

“Saya minta kepada para pelajar untuk lebih meningkatkan keimanan dan agamanya, agar tidak terjerumus di pergaulan bebas dan penyalahgunaan narkoba, kalau sampai sudah terjerumus otomatis itu akan merusak kinerja otak dan bisa membuat manusia berbuat tidak-tidak, jadi jangan sampai itu terjadi,” tutupnya.

Exit mobile version