Pimpinan DPRD Kabupaten Kotim dan Wakil Bupati Kotim mengikuti Pidato Kenegaraan Presiden secara virtual dalam rangka Peringatan HUT Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia dalam Sidang Bersama DPR RI, MPR RI dan DPD RI di Ruang Rapat DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur.
Diikuti oleh Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, Ketua DPRD Kotim, Kapolres Kotim, Kejaksaan Kotim, 40 orang anggota DPRD Kotim dan kepala SOPD di lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur turut hadir di ruang rapat DPRD pada Jum’at, 16 Agustus 2024.
Dra Rinie Anderson, Ketua DPRD Kotim menyebutkan harus bersiap menghadapi tantangan global lainnya, seperti ancaman perubahan iklim, peningkatan dinamika geopolitik, serta pemulihan ekonomi global yang tidak merata.
“Hal ini perlu kita lakukan dalam melindungi keselamatan dan sekaligus menjadi motor pengungkit pemulihan ekonomi,” ucap Ketua DPRD Kotim.
Hasil pantauan secara virtual, Presiden Republik Indonesia H. Ir. Joko Widodo pada pidato kenegaraannya menyinggung tahun politik berpotensi mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa serta menyiapkan menuju Indonesia emas tahun 2045.
“Situasi bangsa yang kondusif ini perlu kita jaga bersama agar tetap sejuk, damai, juga toleran dan saling menghormati. Saya harus tegaskan karena kita sudah masuk tahun politik,” ungkapnya.
Rinie juga menekankan bahwa Indonesia mempunyai peluang besar untuk meraih Indonesia Emas Tahun 2045 serta meraih posisi menjadi negara lima besar kekuatan ekonomi di dunia. Maka pada dasarnya, Kabupaten Kotawaringin Timur dapat tumbuh dan berkembang pesat dalam perekonomian dan meningkatkan pendapatan anggaran daerah (PAD).
“Peluang tersebut harus mampu kita manfaatkan. Rugi besar jika kita melewatkan kesempatan ini, karena tidak semua daerah memilikinya dan belum tentu akan kembali memilikinya,” bebernya.
Sementara itu, Ditengah-tengah kemajuan dan perubahan zaman yang begitu cepat, maka perlunya berlandaskan Pancasila. Hal ini bertujuan sebagai panduan moral dan etika yang harus dihayati dan diamalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Kita praktikkan dalam kehidupan masyarakat kebangsaan dan kenegaraan kita, setiap sila adalah cermin dari keindahan dan kemuliaan hati dan perbuatan kita. Ketuhanan yang Maha Esa mengajarkan kita untuk mencintai. Persatuan Indonesia bagaikan sebuah simfoni indah yang menyatukan teori-teori berbeda dari nusantara kita dalam keberagaman. Mari kita jaga kita dalam keberagaman kita, menemukan kekuatan dalam persatuan,” tegasnya.
“Dengan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan mengajarkan kita bahwa setiap kebijakan pendapat kebajikan, mari kita tanamkan dalam hati dalam melaksanakan dalam perbuatan bahwa demokrasi ini bagaimana demokrasi yang dipimpin oleh bangsa dan sikap hikmah dalam kebijaksanaan,” tambahnya.
Rinie Anderson, menekankan agar senantiasa unsur masyarakat membawa manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia. Sesuai dengan sila terakhir, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia untuk seluruh rakyat Indonesia seperti alam sungai yang membawa kehidupan bagi setiap orang.
“Marilah kita aktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap tindakan kata keputusan serta kebijakan kita biarlah Pancasila tetap menjadi cahaya yang memimpin kita dalam gelapnya ketidakpastian menjadi pelabuhan menenangkan di tengah badai perubahan dan menjadi lambang cinta yang abadi,” tukasnya.