Dalam upaya memberantas penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja, Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Annar) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Murung Raya menggencarkan sosialisasi bahaya narkoba kepada para pelajar SMA dan SMK di lima kecamatan.
Kegiatan tersebut berlangsung di bawah koordinasi Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Murung Raya, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat.
Lima kecamatan yang menjadi sasaran kegiatan ini meliputi Tanah Siang, Permata Intan, Sumber Barito, Uut Murung, dan Seribu Riam.
Ratusan pelajar hadir dengan antusias mengikuti pemaparan tentang dampak narkoba terhadap kesehatan, sosial, dan masa depan mereka.
Ketua Ganas Annar Murung Raya, Dr. Lukmanul Hakim, M.AP, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tanggung jawab moral dan sosial semua pihak untuk menyelamatkan generasi muda dari ancaman narkotika.
“Pelajar adalah aset bangsa yang sangat berharga. Jika mereka sampai terjerumus narkoba, maka yang hancur bukan hanya masa depan individu, tapi juga masa depan daerah dan bangsa,” tegas Lukman pada Kamis, 9 Oktober 2025.
Ia menambahkan bahwa penyalahgunaan narkoba dapat mengubah cara kerja otak dan merusak sistem saraf permanen, bahkan dapat memicu depresi, gangguan emosi, hingga kecenderungan kriminalitas.
“Kita ingin anak-anak Murung Raya tumbuh menjadi generasi hebat, berakhlak, dan berdaya saing tanpa harus bersentuhan dengan zat-zat berbahaya,” ujarnya lagi.
Sementara itu, perwakilan Kesbangpolinmas Murung Raya, Rahmat Hidayat, menyampaikan bahwa kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata komitmen pemerintah daerah dalam menekan angka penyalahgunaan narkoba yang cenderung meningkat di kalangan remaja.
“Kita tidak ingin ada satu pun pelajar Murung Raya yang kehilangan masa depan karena narkoba. Oleh sebab itu, kegiatan seperti ini akan terus kita jalankan hingga ke wilayah-wilayah pelosok,” katanya.
Dari sisi kesehatan, Dinas Kesehatan Murung Raya melalui narasumbernya, dr. Sinta Wulandari, menjelaskan secara ilmiah mengenai bahaya narkoba terhadap tubuh manusia.
“Zat adiktif dalam narkoba bekerja menyerang sistem syaraf pusat. Efeknya bisa memengaruhi cara berpikir, emosi, bahkan kesadaran seseorang. Ketika tubuh sudah ketergantungan, sangat sulit untuk pulih,” jelas dr. Sinta.
Ia juga menambahkan bahwa penyalahgunaan narkoba sering kali diawali oleh rasa ingin tahu dan pengaruh lingkungan.
Karena itu, peran keluarga dan sekolah sangat penting dalam mengawasi dan membimbing remaja agar tidak salah pergaulan.
Beberapa pelajar yang mengikuti kegiatan turut memberikan tanggapan positif. Rizky, siswa kelas XI dari SMA Negeri di Kecamatan Sumber Barito, mengaku sosialisasi ini membuatnya lebih paham tentang bahaya narkoba.
“Awalnya saya pikir narkoba itu cuma bikin orang kecanduan, tapi ternyata bisa bikin rusak otak dan hidup kita. Sekarang saya tahu kenapa harus benar-benar menjauhi,” ujarnya.
Sementara Nadila, siswi asal Permata Intan, mengatakan bahwa kegiatan seperti ini perlu sering dilakukan karena banyak teman seusianya masih kurang memahami bahayanya.
“Kalau sosialisasi kayak gini terus ada, kami bisa saling mengingatkan sesama teman. Lebih baik belajar dan berprestasi daripada terjerumus narkoba,” katanya.
Ketua Ganas Annar, Lukmanul Hakim, juga menegaskan bahwa gerakan ini tidak berhenti pada sosialisasi saja, tetapi akan dilanjutkan dengan pembinaan lanjutan di sekolah-sekolah.
“Kami ingin membentuk duta pelajar anti narkoba di setiap kecamatan. Mereka nanti yang akan jadi teladan dan mengedukasi teman-temannya,” ungkapnya.
Melalui kegiatan berjenjang ini, pemerintah daerah dan Ganas Annar berharap Murung Raya dapat menjadi kabupaten yang tangguh terhadap bahaya narkoba, sekaligus melahirkan generasi muda yang kuat, berprestasi, dan memiliki karakter positif.
“Perang melawan narkoba bukan hanya tugas aparat, tapi tugas kita semua — orang tua, guru, tokoh agama, dan para pelajar,” tutup Lukmanul Hakim dengan penuh penekanan.