Site icon MentayaNet

Hujan Deras Rusak Infrastruktur Puruk Cahu, Jembatan Nyaris Ambruk dan Makam Pahlawan Longsor

Puruk Cahu

Foto : Hujan Deras Rusak Infrastruktur Puruk Cahu, Jembatan Nyaris Ambruk dan Makam Pahlawan Longsor

Curah hujan tinggi yang mengguyur Kota Puruk Cahu dan sekitarnya selama beberapa hari terakhir menimbulkan kerusakan serius di sejumlah titik infrastruktur penting.

Salah satu jembatan penghubung utama antar permukiman nyaris ambruk akibat erosi dan derasnya arus sungai, sementara Makam Pahlawan di Jalan Veteran mengalami longsor cukup parah hingga sebagian dinding pembatas ambles terbawa material tanah.

Peristiwa ini terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut sejak Jumat malam (3/10), membuat debit air meningkat tajam dan menggerus bantaran sungai.

Akibatnya, fondasi jembatan di kawasan kota mulai retak dan mengalami pergeseran struktur. Warga kini membatasi aktivitas di sekitar jembatan untuk mencegah risiko kecelakaan.

“Semalam air naik cepat sekali, kami takut jembatan ini bisa roboh kapan saja. Tanah di bawahnya sudah tergerus dalam,” kata Rahman, warga sekitar, Minggu (5/10).

Ia mengaku bersama warga lain terpaksa membuat jalur alternatif agar kendaraan tidak melintas di jembatan tersebut.

Sementara di kawasan Makam Pahlawan Puruk Cahu, longsoran tanah terjadi di sisi barat lokasi pemakaman.

Beberapa nisan dan pagar beton terlihat miring dan retak akibat tekanan material longsor. Warga menyebut, kondisi tersebut sangat berbahaya terutama jika hujan deras kembali turun.

“Ini bukan pertama kalinya longsor di sini, tapi sekarang kondisinya jauh lebih parah. Kami berharap pemerintah segera memperbaiki pagar dan dinding penahan tanah di area makam,” ungkap Lestari, warga setempat.

Menanggapi kondisi ini, Bupati Murung Raya, Heriyus, langsung meninjau lokasi bencana didampingi oleh tim teknis dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Murung Raya.

Dalam kunjungan tersebut, Bupati menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak akan tinggal diam dan akan segera melakukan penanganan darurat.

“Kami sudah meninjau langsung kondisi jembatan dan area makam pahlawan yang longsor. Pemerintah akan bergerak cepat melakukan stabilisasi struktur dan memperbaiki saluran air agar tidak terjadi longsor susulan. Ini jadi prioritas utama,” tegas Heriyus.

Menurutnya, intensitas hujan tinggi dan pengelolaan drainase kota yang belum optimal menjadi faktor utama kerusakan.

Ia menginstruksikan seluruh dinas terkait untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem saluran air dan perkuatan tebing di titik-titik rawan bencana.

Selain itu, masyarakat diminta tidak melakukan pembongkaran median jalan atau saluran air secara swadaya tanpa izin karena dapat mengganggu aliran air dan memperparah banjir.

“Kami butuh kerja sama semua pihak. Pemerintah akan melakukan intervensi teknis, tapi masyarakat juga harus peduli menjaga lingkungan. Jangan bongkar median atau saluran tanpa izin — itu justru memperparah aliran air,” ujar Bupati.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Murung Raya, Ir. Sutrisno, menyampaikan bahwa pihaknya sudah menurunkan tim teknis untuk melakukan kajian cepat di dua titik utama, yakni jembatan dan area makam pahlawan.

Dari hasil sementara, fondasi jembatan mengalami erosi pada sisi bawah dan dinding penahan tanah di area makam kehilangan kestabilan karena tanah jenuh air.

“Kami akan segera melakukan penanganan darurat, seperti pemasangan bronjong sementara dan perkuatan lereng. Setelah itu baru dilakukan perbaikan permanen menggunakan anggaran pemeliharaan infrastruktur,” jelas Sutrisno.

Hal senada disampaikan oleh Kepala BPBD Murung Raya, Syahrul, yang menegaskan bahwa timnya sudah menyiagakan personel di beberapa titik rawan longsor dan banjir, termasuk sekitar kawasan Veteran.

BPBD juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera melapor jika terjadi pergerakan tanah atau genangan air ekstrem.

“Kami telah menyiapkan posko siaga cepat tanggap. Masyarakat jangan ragu melapor agar kami bisa turun lebih awal sebelum kerusakan meluas,” ujar Syahrul.

Pemerintah Kabupaten Murung Raya berjanji melakukan pemetaan ulang titik rawan bencana dan mempercepat realisasi anggaran penanganan infrastruktur darurat.

Bupati Heriyus juga meminta agar hasil temuan lapangan ini dijadikan dasar untuk penyusunan program mitigasi jangka panjang agar kejadian serupa tidak kembali terulang.

Warga menyambut baik langkah cepat pemerintah tersebut, namun berharap agar proses perbaikan benar-benar terealisasi.

Mereka menilai perhatian terhadap infrastruktur dasar harus menjadi prioritas, terutama menjelang musim penghujan yang diprediksi masih berlangsung hingga akhir tahun.

Exit mobile version