Permasalahan pokok di pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih belum terselesaikan secara sepenuhnya. Pemerintah Kabupaten Kotim terus berupaya dalam merealisasikan usulan program dari Guru dan Kepala Sekolah se-Kabupaten Kotim.
Rangkaian silaturahmi Guru dan Kepala Sekolah se-Kotawaringin Timur (Kotim) memberikan akses jembatan serta solusi dalam permasalahan yang masih dihadapi terutama terkait sarana prasarana, infrastruktur dan sumber daya manusia.
Bupati dan Wakil Bupati Kotim didampingi Kepala Dinas Pendidikan membuka kesempatan untuk menyampaikan aspirasi. Terutama mereka yang memberikan ilmu hingga pelosok daerah amat memerlukan sentuhan Pemerintah setempat.
“Kami sangat berterima kasih kepada guru dan Kepala sekolah yang sudah berkenan hadir di acara ini. Semua kegiatan program dan usulan dicatat langsung oleh Disdik, nantinya akan dibahas dalam agenda berikutnya. Saya juga sangat berterima kasih kepada semua tenaga pendidik yang mencerdaskan anak bangsa,” ungkap H Halikinnor pada Kamis, 19 September 2024.
Siti Lawana, Kepala SD Negeri 2 Sumber Makmur dan terlibat dalam Kelompok kerja kepala sekolah (K3S) kecamatan Mentaya Hilir Utara menuturkan sangat berterima kasih kepada Pemerintah Daerah yang membuka agenda pertemuan antar tenaga pendidik meminta arahan terhadap perkembangan Pendidikan.
“Kami memerlukan guru tambahan jurusan PJOK dan Bahasa Inggris. Tapi jikalau guru dibayar berketerusan dengan Dana Bos maka tidak akan menutupi. Sedangkan perbaikan sarana prasarana juga bergantung dengan Dana Bos,” beber Siti.
Hal ini dikarenakan mengikuti regulasi kurikulum terbaru, yang mewajibkan setiap sekolah memberikan pengajaran materi Pendidikan Bahasa Inggris dimulai dari kelas 3 – 6 SD.
Selain itu dirinya meminta toilet tambahan di SD Negeri 2 Sumber Makmur yang mempunyai 115 peserta didik. Hal ini telah disampaikan dirinya sejak pertemuan dengan Pemda Kotim pada 22 Desember 2023 di Rumah Makan Kelakai, Sampit.
“Kami sempat ingin melakukan iuran, tapi saya khawatir akan menjadi pungutan liar di lingkungan sekolah,” ujarnya.
Ia juga amat menyayangkan, kondisi sekolah tersebut tidak mempunyai ruangan guru dan ruang perpustakaan sebagai penegak literasi peserta didik. Ditambah dengan harapannya pemberian motor dinas untuk K3S setiap kecamatan.
Kendati demikian, Halikinnor akan terus berupaya dalam meningkatkan kualitas dunia pendidikan di Kabupaten Kotawaringin Timur. Permasalahan yang telah disampaikan oleh perwakilan para guru dan kepala sekolah serta unsur lainnya akan menjadi catatan Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur untuk dilakukan evaluasi lanjutan.