Di tengah sorotan publik terkait pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran dan Festival Seni Qasidah (MTQ-FSQ) ke-56 tingkat Kabupaten Kotawaringin Timur, Camat Baamang Sufiansyah menunjukkan langkah gesit dan respons cepat dalam menanggapi persoalan yang muncul.
Sejak isu mengenai belum tersalurkannya uang saku bagi kafilah, pelatih, dan panitia Kecamatan Baamang mencuat, Sufiansyah langsung mengambil inisiatif untuk melakukan klarifikasi dan memastikan jalannya proses penyelesaian secara transparan.
Ia tidak menunggu lama, melainkan segera melakukan komunikasi dan penyusunan administrasi dengan Dinas Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD).
“Kami langsung menindaklanjuti begitu mendengar kabar tersebut. Administrasi sudah kami selesaikan, dan sekarang tinggal menunggu proses pencairan dari BKAD. Dalam waktu dekat, dana kegiatan akan segera disalurkan kepada pihak yang berhak,” ujarnya kepada MentayaNet.
Langkah cepat ini menunjukkan kepemimpinan yang sigap dan bertanggung jawab. Sufiansyah menegaskan bahwa tidak akan ada pihak yang dirugikan, dan seluruh panitia, pelatih, serta kafilah Baamang akan menerima hak mereka secara adil.
Selain memastikan pencairan dana, ia juga menaruh perhatian pada ketertiban administrasi internal.
Ia dengan tegas menyampaikan bahwa apabila terdapat panitia yang tercatat ganda dalam dua bidang kepanitiaan, maka hanya satu yang akan diakomodasi untuk menerima haknya.
“Kalau ada panitia yang terdata di dua bidang, kami hanya akan berikan di salah satu. Ini penting agar tidak terjadi ketidakadilan, dan supaya administrasi kita bersih jika suatu waktu ada pemeriksaan lebih lanjut,” tegasnya.
Tak berhenti di situ, Sufiansyah juga menyiapkan bonus khusus bagi kafilah Baamang yang berhasil meraih prestasi dalam ajang MTQ-FSQ tahun ini.
Menurutnya, penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi atas kerja keras para peserta yang telah mengharumkan nama kecamatan.
Kegesitan dan langkah cepat Camat Baamang ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah kecamatan dalam menjaga kredibilitas kegiatan keagamaan, sekaligus memastikan setiap pelaksana dan peserta mendapatkan haknya dengan adil dan bertanggung jawab.
“Kami ingin memastikan semuanya tuntas dan transparan. Ini bukan hanya soal kegiatan, tapi juga soal kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah,” pungkas Sufiansyah dengan penuh optimisme.
