Camat Mentaya Hilir Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur, tengah mendorong program inovatif dengan membudidayakan ikan betok atau lebih dikenal dengan ikan papuyu.
Upaya ini tidak hanya ditujukan untuk menjaga kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya perairan, tetapi juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah Bagendang.
Menurut Camat Mentaya Hilir Utara, budidaya papuyu dipilih karena ikan air tawar khas Kalimantan ini memiliki nilai ekonomi tinggi dan permintaan pasar yang stabil.
“Papuyu ini adalah ikan yang banyak digemari masyarakat kita. Selain rasanya khas, harga jualnya juga baik. Jika dibudidayakan dengan benar, bisa jadi sumber pendapatan tambahan bagi warga,” ungkapnya kepada MentayaNet pada Jum’at, 03 Oktober 2025.
Ia menambahkan, program budidaya papuyu ini diharapkan melibatkan kelompok tani ikan dan masyarakat sekitar, sehingga hasilnya tidak hanya menguntungkan secara individu, tetapi juga memberi dampak pada perekonomian desa.
“Kami ingin masyarakat di Bagendang tidak hanya bergantung pada pekerjaan utama, tapi juga punya usaha sampingan yang menjanjikan,” tambahnya.
Lebih jauh, Camat menyebut bahwa prediksi panen ikan papuyu akan dilakukan pada akhir Desember 2025, tepat menjelang pergantian tahun. Budidaya ini menggunakan ukuran kolam 10m x 30m.
Panen perdana ini diharapkan bisa menjadi momentum bagi masyarakat untuk melihat potensi besar dari pengembangan perikanan lokal.
Budidaya ikan papuyu sendiri relatif mudah dilakukan karena ikan ini tahan terhadap kondisi air rawa maupun kolam buatan.
Dengan pendampingan dari pemerintah kecamatan dan kerja sama dengan dinas terkait, program ini diyakini dapat berjalan berkesinambungan.
Masyarakat setempat pun menyambut positif program ini. Mereka berharap ke depan akan ada pengembangan yang lebih besar berupa peternakan ikan papuyu yang terkelola secara profesional.
“Kalau ada peternakan papuyu, tentu bisa membuka lapangan kerja baru dan hasilnya bisa memenuhi kebutuhan pasar bukan hanya di Kotim, tapi juga luar daerah,” ungkap salah satu tokoh masyarakat Bagendang.
Selain berorientasi ekonomi, budidaya papuyu ini juga menjadi bagian dari pelestarian kekayaan hayati lokal.
Pemerintah kecamatan berharap langkah ini bisa menjadi contoh bagi wilayah lain di Kotim dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam secara berkelanjutan.