DPRD Kotim tanggapi serius video viral yang beredar di sosial media usai sepasang remaja berbuat mesum di Taman Ikon Patung Jelawat pada Jum’at 13 Januari 2023.
Anggota Komisi III DPRD, Riskon Fabiansyah Kotawaringin Timur sangat kesal dengan perbuatan tidak senonoh yang dilakukan di tempat umum itu. Ia mengimbau agar Ikon Kota Sampit ini tidak dijadikan sebagai tempat asusila.
“Tentunya ini menjadi evaluasi pihak Pemkab Kotim melalui Dinas terkait untuk melakukan inovasi dalam pengawasan dan pengelolaan tempat wisata ikon Sampit tersebut agar tidak terulang lagi hal serupa yang membuat image kurang baik akan Ikon Jelawat karena di pergunakan sebagai tempat asusila,” tuturnya.
Baca Juga :
Ketua DPRD Kotim : Mall Pelayanan Publik Barometer Ekonomi Kalteng
Ia menambahkan, selain perbaikan penerangan yang telah dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kotim akhir tahun lalu, Ikon Jelawat perlu dijadikan wadah kreativitas agar selalu ramai sehingga tidak ada siapapun yang berani berbuat tidak baik di lokasi itu.
Ini merupakan terobosan pengamanan yang dinilai lebih efektif. Oleh karena itu, Riskon meminta kerja sama dari warga guna menjaga ketertiban tempat tersebut.
Baca Juga :
Ketua DPRD Kotim : Mall Pelayanan Publik Barometer Ekonomi Kalteng
“Apabila tempat ini ramai, tentu masyarakat akan berpikir seribu kali untuk melakukan perbuatan vulgar di tempat tersebut,” imbuhnya.
Riskon meminta agar Pemkab Kotim melalui Disperindag bisa melakukan inovasi dan bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan pelaku seni yang ada di Sampit untuk mewujudkan pagelaran seni di tempat tersebut.
Hal ini tentu mendapatkan manfaat ganda yaitu memberikan wadah pelaku seni di Sampit dan mencegah terjadinya asusila karena ramainya pengunjung. Dengan pengunjung yang banyak tentu berdampak positif terhadap perkembangan ekonomi di sekitar Ikon Jelawat.