Ketersediaan Gula Pasir di Kotim saat ini tengah menjadi sorotan, karena sempat melangka dan harganya melonjak tajam. Namun, juga terjadi pada gula yang dijual Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional Sampit.
Berdasarkan pantauan awak media MentayaNet.com diungkapkan oleh Kepala Bulog Sub Divre Sampit, Rony Hadianto mengaku telah mengumumkan adanya kenaikan harga gula pasir sejak 01 April 2022 lalu.
Saat ini, harga gula pasir mengalami kenaikan Rp1.000 menjadi Rp14.500 per kilogram. Kenaikan gula ini disebabkan gula dikenakan pajak 11 persen dari yang sebelumnya bebas pajak.
Baca Juga : Balap Liar di Kotim Bikin Resah Pengguna Jalan Umum !
Jika mengacu pada Kemendag menaikkan HET Gula Pasir Jadi Rp13.500. Aktivitas impor gula konsumsi pada Maret 2022 mulai membaik setelah pemerintah menaikkan harga acuan di tingkat konsumen menjadi Rp13.500 per liter.
“Biasanya kalau harga di Bulog naik, maka pedagang di pasaran juga akan mengalami kenaikan,” ujarnya, kepada MentayaNet.com pada Sabtu, 09 April 2022.
Baca Juga : Resmi! Acara Musrembang RKPD Kalteng 2023 Dibuka, Pemkab Seruyan Turut Hadir
Sementara harga di pasaran diperkirakan sudah mengalami kenaikan di atas harga Rp14.500 per kilogram. Sebab ada pedagang yang membeli Bulog.
“Pastinya mereka harus menjual di atas harga itu,” ujarnya.
Rony memastikan, kedatangan gula berikutnya pun akan dijual dengan harga yang sudah termasuk pajaknya. Sehingga ada kemungkinan harga kembali naik, terutama di bulan suci ramadhan ini pembeli cukup melonjak.
“Maka dari itu diharapkan masyarakat dapat memahami hal ini, lantaran sudah kebijakan dari pemerintah pusat,” pungkasnya.