Ketua DPRD Kotim menilai masyarakat harus peduli untuk bahu membahu bersama pemerintah daerah dalam mengatasi kenakalan remaja di daerah ini.
Rinie Anderson, Ketua DPRD Kotim menyebutkan jika dirinya prihatin dengan masalah kenakalan remaja, khususnya di Sampit belakangan ini. Tindakan tidak baik dari sekelompok remaja mulai meresahkan masyarakat.
“Peran kita sebagai masyarakat, khususnya sebagai orangtua, juga sangat besar. Kita harus turut meningkatkan pengawasan pergaulan anak kita agar tidak terjerumus pada hal negatif,” kata Rinie kepada MentayaNet.com pada 29 Rabu, Juni 2022.
Baca Juga : DPRD Kotim Komitmen Akan Lakukan Audit Bagi PBS Nakal
Disebutkan pada bulan lalu 29 Mei 2022 dini hari lalu, masyarakat diresahkan dengan aksi balapan liar yang kembali terjadi di Jalan HM Arsyad. Selain sangat mengganggu, balap liar itu juga membahayakan pengguna jalan lain.
Tindakan sekelompok remaja itu kini semakin meresahkan masyarakat. Saat itu mereka menyerang dan merusak sebuah tempat jasa cukur rambut lantaran tidak terima ditegur saat mereka sedang balap liar.
Hal ini dinilai sudah sangat memprihatinkan, apalagi menyangkut keselamatan masyarakat. Perlu tindakan tegas aparat agar membuat efek jera serta untuk kembali memberi rasa aman bagi masyarakat. Diharapkannya patroli ditingkatkan dan dilakukan secara rutin untuk mencegah kembali munculnya balap liar maupun bentuk kenakalan remaja lainnya.
Selain itu muncul pula kasus penculikan anak dibawah umur yang membuat kasus kenakalan remaja semakin marak, dan kedua Orang Tua diminta semakin mawas diri kepada sang anak, terlebih jika sudah mengenal pasangan.
Upaya pencegahan dan pembinaan akan lebih baik dalam mengatasi masalah ini. Remaja harus mendapat pengawasan dan bimbingan agar mereka tidak terjerumus pada pergaulan negatif yang dapat merugikan dirinya, keluarga dan orang lain.
Baca Juga : Sempat Viral! Sampah di Jalan Pelita Langsung Bersih
“Kami mengimbau masyarakat, khususnya para orangtua untuk meningkatkan pengawasan. Jangan biarkan anak-anak remaja kita keluyuran sampai larut malam, apalagi sampai dini hari. Pengawasan dari keluarga diharapkan bisa turut menekan kenakalan remaja di daerah ini,” kata Rinie.
Rinie yakin masalah ini bisa terus ditekan dengan kepedulian dan kolaborasi semua pihak. Masyarakat harus ikut terlibat karena penanganan kenakalan remaja bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga perlu dukungan masyarakat, khususnya para orangtua.