Site icon MentayaNet

Komisi III DPRD Kotim : Air Sungai Mentaya Tak Layak Untuk Konsumsi !

Guru

Foto : Dadang Siswanto - Anggota DPRD Kotim

Anggota Komisi III DPRD Kotim, Kalimantan Tengah meminta pemerintah daerah untuk membentuk tim pengawasan air Sungai Mentaya yang tak lagi sehat dan aman untuk di konsumsi.

Dadang Siswanto, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotim mengungkapkan jika air sungai mentaya kurang layak untuk di konsumsi sebagai air minum karena banyak sudah tercemar. Hal ini perlunya uluran pemda untuk dilakukan pengawasan air sungai.

“Keberadaan tim pengawasan sungai tersebut sangat penting dan perlu agar sungai kita terjaga dan terbebas dari pencemaran sampah maupun bahan kimia lainnya,” kata Dadang pada Jum’at, 14 Oktober 2022.

Tim pengawas harus segera dibentuk untuk mengatasi ancaman pencemaran sungai. Tim tersebut diharapkan bisa melakukan penertiban sejumlah areal yang berpotensi mencemari sungai seperti pembuangan limbah, dan penambang pasir menggunakan cairan kimia.

Baca Juga :

Duh ASN Kotim, Tunjangan Naik Masih Banyak Keluyuran !

Ancaman pencemaran sungai cukup besar, terutama di sekitar perkebunan kelapa sawit sehingga perlu pengawasan yang ketat dari pemerintah daerah.

Diketahui pula aliran sungai-sungai di wilayah perkebunan kelapa sawit juga mengalir dan berakhir di sungai induk, yakni sungai Mentaya.

Politisi PAN ini meyakini sungai Mentaya saat ini sudah tercemar. Salah satunya berkaitan dengan pecemaran dari bahan kimia berbahaya termasuk akibat perkebunan dan aktivitas pertambangan.

Photo : Beginilah kondisi ditepi sungai mentaya didekat rumah warga yang berserakan sampah dan dibiarkan. (Dok. Kharisma – MentayaNet Teams)

“Saya tetap berkeyakinan air sungai kita sudah tidak sehat dan aman lagi untuk digunakan. Kami mendorong agar sungai Mentaya bisa diminalisiri tingkat pencemarannya, karena masyarakat banyak yang bergantung pada sungai itu untuk aktivitasnya sehari-hari,” katanya.

Sementara itu air sungai Mentaya meurpakan sumber bahan baku utama dari PDAM Kotim. Maka dari itu kondisi sungai itu harus bersih dan dijaga dari semua jenis pencemaran.

Jangan sampai kedepannya justru air sumber bahan baku berbahaya bagi kesehatam. Sebab masih banyak mengandalakan air PDAM jadi air minum.

“Maka diharapkan pemerintah segera mencari solusi terhadap hal ini. Karena nantinya dalam jangka panjang tanpa disadari dapat menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan masyarakat dalam segala kelompok umur,” pungkasnya.

Exit mobile version