Anggota Komisi III DPRD Kotim, Kalimantan Tengah memantau kegiatan razia lokalisasi terjadi kebocoran. Sehingga petugas terjun kelapangan tidak banyak menemukan hasil yang memuaskan.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotim, Dadang Siswanto menyebutkan kegiatan razia lokalisasi dilakukan dikarenakan banyaknya laporan dari warga yang berada di kawasan Pal 12, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Mentaya Baru Ketapang kembali beroperasi secara diam-diam.
Namun sayangnya sewaktu Tim gabungan dari TNI, Polri, Satpol-PP, Dinsos, Kecamatan dan Kedamangan melakukan razia bocor. Lokasi yang semula dikabarkan orang ramai dan masih buka itu tiba-tiba sepi seperti tidak berpenghuni.
Baca Juga :
DPRD Kotim : Ayo Pemda, Bangun Akses Desa Ganepo ke Kecamatan
“Razia ini diduga bocor, karena sampai lokasi sepi padahal dari informasi yang didapat Pal 12 ini masih beroperasi. Jadi kedepannya kami harus membuat strategi matang agar penyakit masyarakat bersih,” ucap Dadang Siswanto pada Sabtu, 05 November 2022.
Dirinya menekankan dari setiap jajaran melihat dari lorong jalan ditelusuri, tidak ada juga yang menggelar lapak sebagai pemuas nafsu hidung belang.
Terpisah, Tim Gabungan yang dipimpin oleh Wakil Bupati Kotim, Irawati tersebut langsung bergerak menuju kilometer 13 yang diduga sebagai warung remang-remang.
Disana diamankan sejumlah PSK dan satu pria sehingga langsung diangkut ke Kantor Kelurahan Pasir Putih untuk didata dan membuat surat peringatan.
Camat Mentawa Baru Ketapang, H Eddy Hidayat mengatakan, razia tersebut adalah untuk membersihkan penyakit masyarakat agar tidak membuat hal yang negatif seperti PSK.
Kendati demikian, diketahui orang yang terjaring razia selalu itu-itu saja, padahal sudah berjanji tidak mengulangi lagi. Hal ini memicu pemerintah daerah melalui instansi terkait untuk memberlakukan sanksi adat kedepannya.
“Untuk membuat efek jera kami kedepan akan berlakukan sanksi adat, maka kami disini melibatkan dari pihak kesenangan. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada kedamangan selalu mendukung pembersihan sampah (penyakit) masyarakat,” tutupnya.