Site icon MentayaNet

Kota Besi Menjadi Kegiatan Perdana Safari Ramadhan Bupati Kotim

Kota Besi

Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur, H. Halikinnor telah melaksanakan kegiatan Safari Ramadhan 1445 Hijriah perdana yang berada di Kecamatan Kota Besi.

Dalam momentum ini, warga meminta bantuan kepada Bupati Kotim agar dapat memberikan bantuan pembangunan pagar dan keramik makam di Kota Besi.

“Ini merupakan kegiatan safari ramadhan perdana yang dilaksanakan di Kota Besi. Tadi juga ada warga yang meminta agar pagar dan juga keramik untuk makam. Saya sudah instruksikan kepada Kabag Kesra menghitungnya, Insha Allah tahun ini kita bantu, paling tidak tahun depan,” kata Bupati Kotim, Halilinnor, 19 Maret 2024.

Kegiatan Safari Ramadhan perdana ini dilaksanakan di Masjid Mawaddah Warohmah Kelurahan Kota Besi Hulu. Safari Ramadhan ini bertujuan untuk membangun ukhuwah dan mempererat tali silaturahim antar sesama. Kegiatan ini pula kesempatan bagi pemerintah daerah untuk menyerap aspirasi masyarakat.

“Kegiatan Safari Ramadhan ini bukan hanya sekedar agenda tahunan saja, tetapi juga sekaligus kita bisa membantu apa yang bisa kita bantu kepada masyarakat sekitar. Kegiatan Safari Ramadhan ini juga diisi dengan pasar murah, bantuan langsung sembako, kursi roda dan bantuan fardhu kifayah,” ucapnya.

Dirinya juga menyampaikan bahwa, ada sejumlah program dari pemerintah yang akan dilaksanakan di Kota Besi seperti program perbaikan Jalan Diponegoro dan Jalan Samudera, serta juga rekontruksi Jalan Simpang Kandan menuju ke Desa Camba.

“Saya sudah meminta kepada Dinas Bina Marga untuk dapat memperbaiki Jalan Islandar. Karena jalan tersebut sering terendam banjir ketika musim air pasang sungai. Mungkin nanti tidak langsung semuanya kami perbaiki, tetapi mungkin 200 meter dahulu,” sebutnya.

Tidak lupa juga dirinya mengajak kepada seluruh masyarakat Kota Besi agar dapat menjaga kelhusyukan dan keamanan selama bulan ramadhan. Karena bagi sebagian orang hal itu merupakan hiburan, tetapi juga dapat mengganggu kegiatan istirahat orang lain akibat dari suara bising yang ditimbulkan.

“Kami mengimbau, baik kepada orang tua maupun anak muda, agar jangan membuat bunyi-bunyian yang dapat menimbulkan kegaduhan yang dapat mengganggu pelaksanaan ibadah di bulan yang mulia ini. Bunyi-bunyian yang dimaksud seperti bermain petasan, meriam bambu, dan semacamnya,” tegasnya.

Exit mobile version