Anggota Komisi II DPRD Kotim, Kalimantan Tengah mendesak pemda supaya memberikan solusi kepada petani yang dilarang membuka ladang dengan cara membakar.
Hj Darmawati, Anggota Komisi II DPRD Kotim menegaskan pemda setempat untuk memberikan solusi dan sosialisasi kepada warga yang berprofesi sebagai petani, agar tidak membuka lahan dengan dibakar.
“Saya minta pemerintah daerah memberikan solusi serta perhatian kepada petani supaya membuka ladangnya tidak lagi dengan cara membakar,” ujar Darmawati pada Minggu, 16 Oktober 2022.
Dia juga mengatakan sudah menjadi kebiasaan masyarakat di Kotawaringin Timur, terutama yang ada di pedesaan, setiap tahun berladang dengan cara membakar lahannya.
Mirisnya, kerap kali mereka harus bertanggung jawab lantaran ladang yang mereka bakar tersebut merambas ke lahan-lahan kosong lain sehingga berakibat fatal terhadap lingkungan.
“Harus diingat kasus besar wilayah selatan Kota Sampit ada petani yang bakar lahan dan akibatnya api meluas hingga menghabiskan 200 hektare lahan kosong serta lahan pertanian milik tetangganya pada tahun 2018 lalu,” ucapnya.
Baca Juga :
DPRD Kotim Minta Pemda Redam Kenakalan Remaja Dengan Beri Efek Jera
Menurut Srikandi DPRD Kotim ini, masyarakat yang ada di pedesaan berladang dengan cara membakar sudah terbiasa sejak turun-termurun.
Berladang pun dilakukan secara berpindah-pindah tempat dan itu sangat membantu mereka dalam hal memenuhi kebutuhan hidup seperti beras dan sayur-sayuran.
“Memang kalau berladang itu beras tidak beli, sayur sayuran juga. Untuk mereka yang ada din pedesaan itu sangat membantu perekonomian. Sebab itu saya dorong pemerintah daerah supaya mencari solusinya agar kebiasaan membakar ladang itu bisa diminimalisir, misalnya membantu mereka membuka lahan dan memberikan mereka bantuan peralatan pertanian,” pungkas Darma.
