Pemerintah daerah kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendukung kegiatan Lomba Menulis Surat untuk Bupati Kotim tahun 2025 dalam rangka memperingati hari jadi ke-19 Radar Sampit dan Hari Pendidikan Nasional.
Lomba melukis surat untuk Bupati Kotim dinilai dapat mendorong minat menulis dan kepekaan terhadap lingkungan sekitar di kalangan pelajar.
PJ Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim, Masri, mengungkapkan bahwa lomba ini telah menarik perhatian banyak peserta yang memberikan karya tulisan yang memukau.
Dengan kegiatan ini, sarana mendorong daya tarik dan minat menulis dan kepekaan terhadap lingkungan sekitar dapat terwujud.
“Melalui perlombaan ini, mereka dapat memberikan ide dan gagasannya untuk mewujudkan masa depan Kotim yang gemilang,” kata Masri kepada MentayaNet pada Selasa, 27 Mei 2025.
Masri juga menekankan pentingnya keterlibatan pelajar dalam pembangunan daerah dimulai dari memberikan kritikan dan tulisan.
“Generasi muda kita merupakan pemegang tongkat estafet kepemimpinan di masa depan. Oleh karena itu, keterlibatan mereka dalam pembangunan sangat diperlukan,” ujarnya.
Hal ini berkaitan dengan ide dan gagasan yang relevan sesuai dengan kondisi saat ini.
Selain itu, Masri juga meminta agar pelajar tidak tergerus dan ketinggalan oleh zaman.
“Kemajuan teknologi juga bisa berdampak negatif jika disalahgunakan pemanfaatannya. Karena itulah, generasi muda perlu didorong berkreasi secara positif untuk menyalurkan bakat dan hobinya untuk mengisi pembangunan yang tengah giat-giatnya dilakukan Pemerintah,” tambahnya.
Pemkab Kotim berkomitmen untuk menjadikan hasil karya tulisan sebagai masukan dan motivasi untuk pembangunan daerah.
“Kami sampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat, terutama pelajar di Kotim yang meramaikan kegiatan ini,” kata Masri.
Pemerintah daerah meminta agar pelajar di Kotim bisa lebih kritis dan tidak terpengaruh dengan informasi bohong yang menyesatkan.
Dengan memperbanyak literasi, sarana penting bagi generasi muda di tengah era digital yang penuh dengan informasi dapat terwujud.
Selain menambah ilmu pengetahuan, literasi juga bermanfaat mencegah generasi muda ikut terjebak dalam pusaran hoaks yang sering beredar.
“Pemerintah daerah meminta agar pelajar di Kotim bisa lebih kritis dan tidak terpengaruh dengan informasi bohong yang menyesatkan,” tukasnya.