Site icon MentayaNet

Sinergitas Lapas Sampit Kanwil Kemenkumham Kalteng Dengan Kemenag Tingkatkan Pembinaan Rohani WBP

sampit

Dalam rangka meningkatkan pembinaan rohani bagi para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sampit Kantor Wilayah Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Kalimantan Tengah bekerja sama dengan Kementerian Agama Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Bentuk kerja sama ini dituangkan dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang ditandatangani oleh Kalapas Kelas IIB Sampit Agung Supriyanto, dengan Kepala Kemenag Kotawaringin Timur (Kotim) Khairil Anwar di ruang kerjanya yang berisikan tentang pembinaan kerohanian bagi WBP di Lapas Sampit, pada Senin 13 Maret 2023.

Kepala Kemenag mengatakan bahwa PKS ini sejalan dengan fungsi dari Kemenag yang salah satunya adalah melakukan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan dibidang pendidikan madrasah, pendidikan agama dan keagamaan.

Baca Juga :

Dapur Lapas Sampit Kemenkumham Kanwil Kalteng Terima Sertifikat LHS

“Kemenag selaku instansi vertikal yang berada didaerah akan selalu membantu masyarakat maupun sesama instansi pemerintah dalam hal keagaamaan tak terkecuali bimbingan agama bagi para WBP di Lapas Sampit,” tuturnya.

Ditambahkannya pula bahwa Kemenag Kabupaten Kotim akan mendukung dan membantu Lapas Sampit dalam pembinaan kerohanian WBP dengan menurunkan para tenaga penyuluh disemua agama sesuai dengan permintaan dari Lapas Sampit.

Sementara itu Agung mengatakan bahwa sinergitas antara Lapas Sampit dengan Kemenag Kabupaten Kotim selama ini telah terjalin dengan baik dalam rangka bersama-sama membina para WBP.

Photo : Sinergitas Lapas Sampit Kanwil Kemenkumham Kalteng dengan Kemenag untuk tingkatkan pembinaan rohani WBP

“Terima kasih kami sampaikan kepada Kemenag Kotim atas segala dukungan dan bantuannya selama ini,” ucapnya.

Agung menyebutkan pembinaan kerohanian sebagai salah satu bagian dari pembinaan kepribadian bagi para WBP yang sangat penting diberikan dalam rangka meningkatkan keimanan dan kemampuan spiritual para WBP.

“Agar segera menyadari kesalahannya dan membetengi dirinya untuk tidak mengulangi perbuatan yang mrlanggar hukum serta menjadi insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka sangat amat diperlukan pembinaan kerohanian sebagai salah satu bagian dari pembinaan kepribadian bagi para WBP,” pungkas Agung.

Exit mobile version