Site icon MentayaNet

Teknik Unik! Dosen STKIP Muhammadiyah Sampit Berikan Bimbingan BTQ Ilmu Tajdid

stkip muhammadiyah sampit

Dosen STKIP Muhammadiyah Sampit, Khairil Anwar,M. Pd, I memaparkan materi belajar mengaji dengan teknik yang mudah diterapkan oleh Mahasiswa.

Kegiatan yang dilaksanakan di Mesjid Al-Mukhlisin STKIP Muhammadiyah Sampit, menjelaskan materi mengenai Konsep Metode At-Tajdid, cara cepat membaca kitab suci Al-Qur’an dari nol sampai bisa menggunakan Teori Cerita dan Hapalan Kata Kunci.

Photo : Khairil Anwar, M.Pd. I – Dosen STKIP Muhammadiyah Sampit

“Metode ini sangat mudah diingat dan dipraktekkan bagi semua kalangan, dengan metode cerdik ini diharapkan membuat Mahasiswa mengingat huruf hijayah dengan cepat. Selain itu, dengan adanya dibuat seperti ini akan membuat anak-anak bersemangat membaca Al-Qur’an,” ungkap Khairil Anwar.

Baca Juga : Waket 3 STKIP Muhammadiyah Sampit Berikan Bimbingan Teknik Al-Qur’an, Yuk Simak!

Mentoring Bimbingan Teknik Al-Qur’an (BTQ) ini menjadi salah satu syarat Mahasiswa dari semester 4 hingga 8 sebagai syarat dapat mengikuti ujian skripsi khususnya.

Berdasarkan pada pantauan MentayaNet.com kegiatan yang dibuat secara menarik ini membuat mahasiswa yang mengikuti tampak antusias belajar dengan menggunakan metode yang digunakan, mulai dari cara membaca huruf hijayah dengan bercerita hingga dengan bernyanyi.

Selain itu, Khairil Anwar menekankan agar mahasiswa STKIP Muhammadiyah Sampit mampu mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang mengajar sebagai guru TPA/TPQ.

Baca Juga : Optimis! STKIP Muhammadiyah Sampit Siap Jadi UMSA

Kemudian dilihat dari pengajaran ini disampaikan pula bahwa konsep ilmu At-Tajdid ini bertujuan ini sebagai pengembangan dan peningkatan, sebagaimana pemurnian tajdid di maksudkan sebagai pemeliharaan mata ajaran Islam yang berdasarkan dan bersumber kepada Al-Quran dan As Sunnah AS Shahihah.

Photo : Bimbingan Teknik ini diberlakukan untuk semester 4-8 STKIP Muhammadiyah Sampit

“Yang paling penting apa yang keluar dari mulut ini sesuai dengan huruf hijayah, karena ada beberapa huruf yang bunyinya berada di lidah, rongga mulut, hidung, dll,” tegasnya.

Kendati demikian di akhir pelaksanaan ini, ia menginginkan seluruh mahasiswa sudah bisa membaca Al-Qur’an dengan sesuai tempat peletakan makharijul huruf serta mensyiarkan kembali kepada saudara yang ingin belajar.

Exit mobile version