Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Seruyan Bahrun Abbas mengatakan, bahwa komunikasi antara dokter dan tenaga farmasi menjadi salah satu kendala dalam pengadaan obat untuk Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di wilayah setempat.
“Kebanyakan yang terjadi saat ini adalah belum ada komunikasi yang baik antara tenaga farmasi dan dokter. Sehingga kadang-kadang, kebutuhan obat yang diperlukan oleh dokter tidak sesuai dengan yang diusulkan oleh tenaga farmasi,” kata Iswanti pada Kamis, 06 April 2023.
Seiring dengan hal itu, pihaknya telah memanggil seluruh tenaga farmasi yang ada di Puskesmas Kabupaten Seruyan. Hal ini dilakukan gunakan mencegah terjadinya permasalahan dalam pengadaan obat tersebut.
Baca Juga :
Wakil Bupati Seruyan Gerak Cepat Lakukan Sidak di Sejumlah SKPD
Ia menjelaskan, karena dasar pengadaan obat yang ada pada Dinkes Kabupaten Seruyan adalah rencana kebutuhan obat (RKO) dari pihak Puskesmas. Yang artinya, Dinkes hanya merekap RKO yang disampaikan oleh pihak Puskesmas.
“Ini sudah coba kita perbaiki dan semoga ke depannya ini mampu meminimalisir terjadinya permasalahan pengadaan obat, termasuk obat-obat yang expired. Karena ketika RKO nya itu cuma copy paste dari tahun-tahun sebelumnya, maka pengadaan obatnya itu-itu saja,” ujarnya.
Maka dari itulah, pihaknya mencoba memperbaiki permasalahan tersebut dari bawah, sehingga RKO tersebut betul-betul sesuai dengan kebutuhan dari Puskesmas.