Wakil Ketua I DPRD Kotim, Kalimantan Tengah mengatakan banyak persoalan maupun kendala yang dihadapi oleh para petani dan nelayan di wilayah dapil 3 di wilayah selatan Kotim yang mana merupakan wadah swasembada pangan termasuk perikanan secara khusus.
H Rudianur, Wakil Ketua I DPRD Kotim menjelaskan beberapa persoalan atau kendala yang harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah melalui instansi terkait yaitu peningkatan pemberdayaan dan juga fasilitas penunjang lainnya yang saat ini masih belum maksimal.
“Pemerintah daerah harus gerak cepat dalam hal memberikan dukungan secara maksimal terhadap petani dan juga nelayan kita ini, bagaimanapun wilayah selatan merupakan ikon perikanan dan juga swasembada pangan yang terus saja mengharapkan dukungan, baik itu pemberdayaan SDM hingga Falsilitas penunjang lainnya,” ungkap Rudianur pada Jum’at, 04 November 2022.
Baca Juga :
DPRD Kotim Pastikan Pembangunan Jalan Ki Hajar Dewantara Diprioritaskan Pada APBD 2023
Disisi lain dia juga memaparkan, sejauh ini posisi para petani dan nelayan di Kotim ini dalam masa-masa transisi ataupun menghadapi krisis ekonomi yang merupakan dampak dari adanya bencana Covid 19 dan naiknya inflasi.
Dalam hal ini peran pemerintah daerah dibutuhkan agar para petani dan nelayan tersebut terus berkembang dan tidak menggeluti profesi lainnya lantaran kondisi ekonomi yang dihadapi.
“Salah-satunya yang harus jadi acuan kita adalah bagaimana agar para petani dan nelayan kita ini bisa bertahan dan terus mengembangkan potensi yang ada di wilayahnya, itu bisa terlaksana apabila di bina dengan baik dan secara maksimal,” tegasnya.
Diketahui kendala-kendala yang dihadapi para petani dan nelayan di wilayah selatan yaitu salah satunya sulitnya mendapatkan BBM secara khusus.
Kendati demikian ia meminta kelengkapan termasuk alat tangkap ikan, sedangkan kendala petani sendiri yakni berkaitan dengan bahan dasar berkebun yaitu pupuk bersubsidi serta kelengkapan bahan bertani agar lebih memudahkan prosesnya.