Ketua DPRD Seruyan, Zuli Eko Prasetyo tengah menegaskan PBS yang berada di wilayah Seruyan diharuskan turut membudayakan lingkungan sekitar.
Zuli Eko Prasetyo, Ketua DPRD Seruyan tegas untuk mengingatkan sekaligus meminta kepada perusahaan besar swasta (PBS) kelapa sawit yang beroperasi di wilayah Kabupaten Seruyan, agar tetap memperhatikan dan menjaga kelestarian lingkungan di sekitarnya.
“Kita harap pihak PBS itu bisa ikut andil dalam menjaga kelestarian lingkungan, sehingga tidak tercemar dan pastinya demi kepentingan kita bersama,” kata Zuli Eko kepada MentayaNet.com pada Kamis, 23 Juni 2022.
Baca Juga : DPRD Seruyan Soroti ASN Keluyuran Saat Jam Kerja
Ditegaskan olehnya bahwa kelestarian lingkungan merupakan hal yang wajib harus dijaga bersama-sama, sehingga alam di Bumi Gawi Hatantiring ini tetap terjaga asri dan masyarakat juga bisa memanfaatkan hasil-hasil alamnya, seperti di sektor perikanan dan lain sebagainya.
Eko menerangkan, perusahaan kelapa sawit memiliki potensi yang cukup besar dalam hal pencemaran lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Sehingga dengan hal demikian dirinya mengingatkan bahwa setiap perusahaan wajib untuk memperhatikan kesehatan lingkungan sekitar.
“Kami menghimbau PBS kelapa sawit untuk mengelola pabriknya dengan benar, jangan sampai dampak dari aktivitasnya mencemari lingkungan misalnya limbah yang dibuang sembarangan, hal seperti ini jangan sampai terjadi,” ungkapnya.
Terlebih lagi, setiap perusahaan yang berdiri tentu sudah melakukan kajian atau analisis dampak lingkungan atau amdal, sehingga dengan hal itu pihak perusahaan tinggal hanya mengefektifkan, dengan begitu dapat mencegah terjadinya kerusakan lingkungan.
Baca Juga : Tekankan Pemkab Seruyan Dapat Fokus Kembangkan Destinasi Wisata Lokal
“Saya rasa perusahaan sudah tahu apa dampak akibat aktivitasnya dan cara mengatasinya, tinggal hanya perusahaan perlu melaksanakannya,” jelas Eko.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menambahkan, bahwa dampak dari kerusakan lingkungan ini tidak hanya di sektor ekonomi saja karena masyarakat kesulitan mencari penghasilan contohnya di sektor perikanan.
“Faktor yang cukup besar kalau menurut saya apabila lingkungan kita rusak tentu akan dapat memicu bencana alam, seperti banjir dan lain sebagainya, hal ini yang perlu kita antisipasi,” demikian Eko.