Ratusan ribu warga Jepang diimbau mengungsi menyusul risiko tsunami akibat gelombang setinggi satu meter yang menghantam daerah pesisir. Gelombang tinggi ini dipicu letusan Gunung Berapi di Tonga pada Sabtu,15 Januari 2022.
Seperti dilansir dari Reuters, sebanyak 230 ribu warga di 8 prefektur disarankan mengungsi. Warga yang diminta mengungsi mencakup mereka yang tinggal di daerah terdampak tsunami pada 2011 silam, dilansir dari CNN Indonesia.
Kantor berita NHK melaporkan gelombang tinggi mampu membuat 10 kapal terbalik di prefektur Kochi, Pulau Shikoku, Jepang selatan. Kemudian Japan Airlines membatalkan 27 penerbangan di bandara di seluruh negeri.
Sebelumnya, dilansir dari CNN, peringatan tsunami telah disuarakan di sepanjang garis pantai di Jepang. Setelah letusan kedua gunung Hunga-Tonga-Hunga-Ha’apai, terpantau gelombang setinggi 120 cm di Pulau Amami Oshima, prefektur Kagoshima, lalu gelombang setinggi 110 cm di Pelabuhan Kuju, prefektur Iwate.
Sementara itu ada laporan gelombang setinggi 90 cm di Pulau Chichijima di prefektur Tokyo, Tosa-Shimizu di Kochi, Gobo di Wakayama, Kota Hamanaka di Hokkaido dan Kota Kushimoto di Wakayama.
Gelombang setinggi 80 cm terpantau di Muroto di prefektur Kochi dan Pulau Hachijojima di prefektur Tokyo. Lokasi-lokasi lain juga dilaporkan terdapat gelombang tinggi dengan ketinggian beragam.
Penjaga pantai Jepang menyebut sejauh ini tidak ada kerusakan yang dilaporkan. Namun para pejabat tetap meminta semua orang untuk waspada.
NHK sempat membagikan rekaman yang menunjukkan warga Kota Setouchi di Pulau Amami Oshima mengevakuasi mobilnya ke lokasi yang lebih tinggi. Di samping itu juga terdapat rekaman yang menunjukkan orang-orang tidur di pusat evakuasi di Prefektur Iwate.