Site icon MentayaNet

Kotim Alami Inflasi Melegit, Ini Ucap BPS Kotim

emas

Photo : Emas Perhiasan juga diduga sebagai penyebab inflasi atau kenaikan harga yang terjadi di Kotim

Resminya harga minyak goreng dicabut subsidi dari pemerintah menjadi salah satu alasan Kota Sampit mengalami inflasi atau kenaikan harga.

Namun, diduga selain minyak goreng ada sejumlah komoditas lainnya justru memiliki andil terbesar dalam inflasi di Kabupaten Kotawaringin Timur. 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kotawaringin Timur, Eddy Surahman mengurutkan, komoditas yang memberi sumbangan terhadap inflasi, yaitu: kue kering berminyak, cabai rawit, angkutan udara, ikan tongkol, bahan bakar rumah tangga, dan telur ayam ras.

Photo : Emas Perhiasan diduga sebagai penyebab inflasi atau kenaikan harga

“Selanjutnya baru minyak goreng, kangkung, bawang merah, dan emas perhiasan,” imbuhnya, Minggu, 03 Maret 2022 kepada MentayaNet.com.

Baca Juga : Tragis! Kecelakaan di Sampit Pikap Hancur Menghantam CPO

Sedangkan komoditas yang memberikan andil terhadap deflasi, yaitu: daging ayam ras, ikan kapar, udang basah, ikan gabus, ikan lais, ikan baung, ikan bandeng, nanas, daging sapi, dan tomat.

Inflasi tahun kalender Maret 2022 sebesar 1,53 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun yakni Maret 2022 terhadap Maret 2021 adalah sebesar 6,10 persen.

Untuk diketahui, di Kalimantan Tengah, kota Sampit menjadi salah satu kota titik pemantauan indeks harga konsumen penentu inflasi selain Palangka Raya.

Sementara di Sampit, ada dua titik pasar yang menjadi acuan titik pantau inflasi ini, yakni Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit dan Pasar Keramat Sampit. 

Exit mobile version