Site icon MentayaNet

Waket I DPRD Kotim Prihatin Program “Kotim Terang” Belum Optimal

BUMD

Foto : H Rudianur - Wakil Ketua II DPRD Kotim (Kharisma)

Wakil Ketua I DPRD Kotim, Kalimantan Tengah menilai Kota Sampit belum sepenuhnya terang terutama pada malam hari yang terpusat di terowongan nur mentaya semata.

H Rudianur, Wakil Ketua I DPRD Kotim meminta pemerintah kabupaten untuk merealisasikan program Kotim Terang yang pernah dijanjikan karena sangat dibutuhkan masyarakat terutama di kawasan Inhutani hingga taman kota yang redup.

Seperti di Desa Pelangsian sejauh ini cukup gelap di sepanjang jalan. Ia prihatin kepada warga yang pulang kerja atau mahasiswa yang pulang kuliah malam.

“Saya takutnya di sana ada begal atau terjadi hal yang tidak diinginkan karena gelap,” kata Rudianur pada Jum’at, 05 Mei 2023.

Program Kotim Terang adalah salah satu program disampaikan pasangan Bupati Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati saat maju dalam pemilu kepala daerah.

Baca Juga :

Jelang PORPROV 2023, Kotim Harus Melek Peluang UMKM !

Masyarakat kata dia sangat berharap program itu direalisasikan. Tidak hanya di wilayah pedesaan, kawasan pusat Kota Sampit membutuhkan tambahan penerangan.

“Saat ini masih ada kawasan-kawasan yang gelap karena kurangnya penerangan,” tegasnya.

Menurut Rudianur, kurangnya penerangan berisiko memicu kecelakaan lalu lintas, tindak kriminal dan kejadian tidak diinginkan lainnya.

Penerangan juga dibutuhkan agar suasana kota terlihat cantik dan menyenangkan. Ini sejalan dengan tekad pemerintah daerah menjadikan daerah ini sebagai tujuan wisata.

Sementara itu bagi masyarakat di pelosok, pasokan listrik tidak hanya dibutuhkan untuk penerangan, tetapi juga mendukung kegiatan ekonomi masyarakat.

Perluasan jaringan listrik ini harus menjadi perhatian karena masih terdapat banyak desa yang belum terjangkau jaringan listrik PT PLN.

Exit mobile version