Bulan suci Ramadhan tinggal dua bulan lagi, setiap menjelang tibanya bulan puasa akan terjadi perubahan harga sembako di pasaran yang selalu saja melonjak. Kondisi ini menjadi perhatian serius anggota Komisi II DPRD Kotim dalam kunjungannya.
Anggota DPRD Kotawaringin Timur, Juliansyah meminta Dinas Perdagangan dan Perindustrian daerah setempat untuk mengantisipasi lonjakan harga sembako menjelang bulan ramadhan yang akan datang.
“Ini yang perlu diantisipasi, dinas terkait harus rutin memantau fluktuasi harga kebutuhan pokok agar jika terjadi lonjakan bisa segera diantisipasi,” tutur Juliansyah.
Juliansyah mengingatkan tidak lama lagi akan tiba bulan suci Ramadhan maka perlu dilakukan antisipasi agar harga kebutuhan pokok tidak sampai melambung akibat meningkatnya permintaan.
Ia mencontohkan seperti melonjaknya harga minyak goreng yang terjadi belum lama ini, seharusnya sudah bisa diketahui ketika harga beranjak naik. Jika kemudian diambil langkah cepat maka harga tidak sampai melonjak tinggi dan membebani masyarakat.
Saat turun ke lapangan bersama rombongan Komisi II DPRD memantau harga minyak goreng belum lamaini, Juliansyah banyak berbincang dengan pedagang di Pusat Perbelanjaan Mentaya dan ritel modern.
Pedagang di pasar tradisional umumnya mengaku menetapkan harga jual barang mempertimbangkan harga beli mereka dari agen atau distributor. Jika harga di tingkat agen atau distributor naik maka pedagang eceran juga akan menyesuaikan harga.
Baca Juga : Politisi Golkar ini Minta Harga Minyak Goreng Tetap Stabil Sesuai Dengan Harga Yang Ditetapkan Pemerintah
Sementara itu, harga kebutuhan pokok di ritel modern masih bisa menyesuaikan harga yang ditetapkan pemerintah, namun disayangkan barang sering kosong karena cepat habis.
Menurutnya kondisi ini memang sangat dipengaruhi oleh hukum pasar yakni pasokan dan permintaan. Seharusnya ada upaya yang dilakukan pemerintah daerah melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian, yakni memastikan pasokan lancar agar stok terjaga sehingga harga tidak sampai melambung.
“Dinas Perdagangan harus sering berkoordinasi dengan agen atau distributor sehingga tahu kondisi pasokan dan stok dan harga tetap normal,” ujar Juliansyah.