Site icon MentayaNet

Sanitasi Air Sungai Mentaya Mulai Tercemar, Pemkab Kotim Diam Saja?

Kotim

Foto : Hj.Darmawati - Anggota Komisi II DPRD Kotim

Jajaran DPRD Kotim soroti Sungai Mentaya, sampit merupakan sumber utama kehidupan dari masyarakat di Bumi Habaring Hurung yang tinggal di tepi sungai.

Antisipasi adanya pencemaran Sungai Mentaya, Pemerintah Kabupaten harus sigap menegakkan peraturan daerah (perda) yang berkaitan dengan sampah serta sanitasi lingkungan.

Photo : Pembuangan Sampah di daerah Baamang, tepat berada dipinggir sungai mentaya yang juga berdampak membuat sungai tercemar dan menularkan penyakit. (Dok. Kharisma/MentayaNet)

“Seharusnya hal seperti ini sedari lama harus dipikirkan oleh pemerintah daerah, apalagi masyarakat yang tinggal di tepi sungai mentaya ini sangat banyak. Tidak sedikit jika air tercemar maka akan menyebabkan berbagai penyakit seperti mutaber, demam berdarah, sakit perut berkepanjangan, dll,” ungkap Hj Darmawati kepada MentayaNet.com pada Selasa, 26 April 2022.

Baca Juga : DPRD Kotim Tegaskan, PBS Jangan Suka-Suka Lintasi Jalan BUMDes !

Minimnya akan sosialisasi dari pemerintah daerah, membuat masyarakat acuh terkait kesehatan dan kebersihan sungai yang menjadi sumber utama bagi masyarakat tepi sungai tersebut.

Legislator dari partai Golongan Karya (Golkar) ini juga menegaskan, untuk masyarakat yang tinggal di tepi sungai agar tidak melakukan pencemaran air, dengan cara diantaranya seperti :
– Melakukan pengolahan limbah dengan benar;
– Menggunakan bahan – bahan yang ramah lingkungan;
– Tidak membuang sampah di sungai atau sumber air lainnya;
– Menggunakan detergen yang ramah lingkungan;
– Rutin melakukan upaya pembersihan sumber air.

Baca Juga : DPRD Kotim Apresiasi Bupati Kotim Tanggap Akan Keluhan Warga Kotim

Pentingnya menjaga sanitasi ini merupakan tanggung jawab bersama yang harus dijaga, menjadi masyarakat yang bijak agar tidak menyebarkan wabah penyakit ke orang lain.

Photo : Salah satu kerdus sterofom ikan yang juga ikut larut di sungai mentaya, merupakan sebagai sampah limbah rumah tangga

“Selain menjaga kebersihan sungai, lebih baik lagi menanam pohon disetiap lahan yang tersedia. Kalau bukan dari warga sekitar yang melakukan gotong royong untuk membersihkan juga akan susah hanya mengandalkan pihak tertentu,” pungkasnya.

Kendati demikian dengan kolaborasi bersama pemerintah daerah agar dapat memberikan himbauan, dan masyarakat mau menaati aturan tersebut dapat dipastikan memberikan dampak yang baik untuk kebersihan sungai.

Exit mobile version