Perburuan pelaku pembunuhan Agustinus tidaklah mudah. Korban yang tewas dibunuh di Gazebo Pangkalan Bun Park dikeroyok oleh enam anak punk.
Para pemuda yang diduga anak punk itu berhasil ditangkap di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur beberapa waktu lalu. Saat ini sudah diamankan dan diproses untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kapolres Kobar AKBP Yusfandi Usman mengatakan, belasan saksi di lokasi kejadian diamankan dan telah dilakukan pemeriksaan. Totalnya ada 12 orang yang dimintai keterangan.
”Di antara 12 orang tersebut, ada enam orang yang telah mengakui sebagai pelaku pembunuhan terhadap korban,” ujarnya.
Dia melanjutkan, korban mengalami penganiayaan oleh sejumlah orang pada dini hari dan mengalami luka di kepala hingga sekujur tubuhnya. Pihaknya belum berhasil mengungkap motif di balik pengeroyokan yang membuat korban sampai meninggal dunia.
”Enam orang yang diamankan menjalani pemeriksaan intensif. Kami harapkan rekan-rekan bersabar,” katanya.
Sebagai informasi, Gazebo Pangkalan Bun Park selama ini menjadi tempat transit dan kumpul anak punk dari berbagai daerah di Kalimantan dan Jawa. Pangkalan Bun Park yang selama ini menjadi tempat ramah lingkungan bagi keluarga yang ingin bersantai menjadi tidak aman.
Warga merasa risih terhadap aktivitas mereka yang kerap mabuk-mabukan. Informasi dihimpun, antara korban dan pelaku saling mengenal dan mereka tergabung dalam kumpulan anak punk. Sebelumnya mereka diduga menggelar pesta minuman keras di lokasi kejadian.
“Benar sudah kami amankan enam orang dan masih diperiksa intensif. Kami masih mencari apakah ada pelaku lain terlibat,” kata Kapolres Kobar AKBP Yusfandi Usman melalui Kasat Reskrim AKP Yoga Panji Prasetya.
Menurutnya, aksi pembunuhan yang terjadi beberapa waktu lalu memang sempat membuat warga geger. Sehingga polisi harus bekerja ekstra keras untuk segera mengungkap para pelakunya.
Dan terbukti tidak membutuhkan waktu lama polisi berhasil mengungkap dan menangkap para pelakunya.
Dugaan sementara adanya amarah antara pelaku kepada korban. Karena pengaruh minuman keras dan mereka terlibat cek-cok. Akibatnya keenam pelaku tidak mampu menahan emosi dan melampiaskan dengan mengeroyok korban.
“Korban diperkirakan tewas dilokasi akibat luka dibeberapa tubuh akibat benda tumpul. Usai mengeroyok korban para pelaku langsung melarikan diri,” ujarnya.
Polisi yang mendapatkan laporan langsung melakukan penyelidikan dan memburu para pelakunya. Diketahui mereka kabur menuju Kabupaten Kotim. Pengakuan para pelaku mereka diketahui warga Sampit.