Tips agar optimal dalam berolahraga saat puasa, ada beberapa hal yang direkomendasikan, seperti:
Tips penting, yang harus diukupi kebutuhan cairan tubuh agar tidak dehidrasi satuaat berolahraga, tubuh membutuhkan cairan dan nutrisi, Kurang konsumsi cairan dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi kronik.
Agar tidak terjadi dehidrasi, minum banyak air dan jus buah disertai makan makanan dengan nutrisi seimbang saat sahur dan Iftar agar kebutuhan nutrisi tercapai dan tubuh bisa recovery dengan optimal setelah berolahraga.
Apabila mengalami penyakit kronis, konsultasikan rencana olahraga saat puasa kepada dokter. Orang dengan sakit kronik, seperti diabetes dan hipertensi, disarankan untuk konsul ke dokter untuk merencanakan puasa agar penyakit kronik tetap terkendali. Karena pada saat puasa terjadi perubahan pemberian obat (tidak dapat mengonsumsi obat selama berpuasa), akan lebih sulit untuk mengendalikan penyakit dibandingkan saat tidak berpuasa
Pada orang dengan diabetes tipe 1
olahraga saat puasa sebaiknya dihindari karena dapat mempengaruhi kadar gula darah tubuh dan berisiko mengalami hipoglikemia.
Pada pasien dengan diabetes tipe 2
olahraga intensitas rendah dengan durasi maksimal 35 menit dengan dominan aerobic dan strength training direkomendasikan
Pada orang dengan hipertensi
olahraga saat puasa yang direkomendasikan adalah intensitas rendah dengan target denyut nadi 75% dari denyut nadi maksimum.
Mengikuti diet yang seimbang saat Sahur dan Buka puasa diet yang sehat dan seimbang dibutuhkan selama bulan Ramadan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Diet yang seimbang terdiri dari karbohidrat kompleks, protein, lemak, buah, sayuran, dengan hidrasi yang adekuat. Konsumsi makanan yang berlebihan yang disertai dengan penurunan aktivitas fisik tanpa olahraga dapat menyebabkan peningkatan berat badan meskipun masih berpuasa.
Diet dengan vitamin dan mineral yang seimbang diet dengan vitamin dan mineral yang seimbang dibutuhkan untuk mendukung aktivitas sehari-hari selama puasa.
Vitamin B kompleks seperti vitamin B6, berperan dalam metabolisme gula, asam lemak, dan asam amino menjadi energi yang dibutuhkan untuk aktivitas.
Vitamin C merupakan antioksidan yang berperan dalam menyingkirkan radikal bebas yang terbentuk akibat peningkatan aktivitas fisik.
Vitamin D dan kalsium berfungsi penting untuk kesehatan tulang dan otot. Kalsium berperan dalam kontraksi otot selama aktivitas, sementara peran Vitamin D untuk penyerapan kalsium dan mempertahankan kekuatan otot.
Workout saat puasa sangat direkomendasikan agar tubuh tetap bugar selama bulan Ramadan. Kamu bisa melakukan berbagai jenis olahraga seperti berjalan kaki, berenang, yoga dan bahkan bersepeda di bulan puasa. Namun perlu diingat juga, pilihlah olahraga dengan intensitas rendah, agar puasa tetap lancar. Berolahraga di bulan Ramadan sebaiknya dilakukan di waktu terbaik agar tubuh tidak lemas dan Lelah saat puasa.
Jangan lupa untuk rutin mengonsumsi suplemen vitamin D, C, B6 dan Kalsium selama bulan Ramadan untuk menunjang aktivitasmu sehari-hari selama berpuasa.