Site icon MentayaNet

Waket I DPRD Kotim Sementara Sebut Guru Honor Perlu Diangkat Jadi Tekon

Guru

Photo : Juliansyah - Wakil Ketua I DPRD Kotim

Banyak aspirasi yang disampaikan para guru honorer kepada anggota DPRD Kotim, terutama dalam upaya peningkatan mutu sumber daya manusia. Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sementara, H. Juliansyah sangat mendukung kalau pemerintah daerah melakukan pengangkatan guru honorer sekolah menjadi tenaga kontrak daerah agar kesejahteraan para guru honorer menjadi lebih baik.

“Saya berharap ini menjadi salah satu prioritas kita, khususnya para guru honorer yang sudah lama mengabdi, bahkan ada yang sudah belasan tahun tetapi belum menjadi tenaga kontrak, kalau mereka diangkat insentif yang mereka terima juga lebih baik sehingga mereka bisa lebih sejahtera,” kata H Juliansyah pada 16 Agustus 2024.

Menurutnya guru honorer direkrut dan digaji oleh sekolah sesuai kemampuan keuangan sekolah, dan tidak heran kalau ada guru honorer yang hanya mendapatkan insentif Rp300.000 per bulannya, tetapi nilai insentif tersebut dinilai tidak layak, karena mereka  juga berjasa mencerdaskan anak-anak di Kabupaten Kotim ini.

Foto : Ilustrasi guru (ist)

“Kalau mereka diangkat menjadi tenaga kontrak, paling tidak pendapatan yang mereka terima jauh lebih baik, ya sekitar Rp 2 juta per bulan lah, karena mengangkat guru honorer menjadi tenaga kontrak daerah merupakan upaya yang dapat dilakukan pemerintah daerah sebagai bentuk penghargaan kepada para guru honorer,” ujar H Juliansyah.

Politisi Partai Golkar ini juga mengatakan langkah tersebut diharapkan akan membuat para guru semakin fokus dan bersemangat menjalankan tugas sehingga berdampak positif terhadap kualitas pendidikan peserta didik, sehingga pendidikan di Bumi Hambaring Hurung ini lebih baik lagi.

“Kami DPRD sangat setuju kalau guru honorer diangkat menjadi tenaga kontrak oleh pemerintah daerah, tetapi pelaksanaannya secara bertahap dilakukan, karena kita harus menyesuaikan kemampuan keuangan daerah setiap tahunnya, kalau APBD kita meningkat maka akan banyak lagi yang diangkat, sehingga tidak ada lagi guru honorer di Kabupaten Kotim ini,” tandasnya.

Exit mobile version