Ketua DPRD Kotim, Rinie Anderson mendukung upaya Pemerintah Daerah terus melobi kepada Pemerintah Pusat untuk menyelesaikan persoalan jaringan listrik di daerah tersebut.
Bahkan Rinie berharap pada tahun 2024 bertepatan dengan akhir periode jabatan DPRD Kotim seluruh wilayah diharapkan dapat terkoneksi listrik. Kemarin kita sudah mendengarkan dan bertemu langsung dengan Pemerintah Pusat dalam hal ini Dirjen yang menangani.
“Mereka menjanjikan membantu perluasan jaringan listrik PLN di Kalimantan Tengah, termasuk di Kabupaten Kotawaringin Timur dengan target seluruh desa teraliri listrik paling lambat pada 2024 mendatang,”ungkap Rinie kepada MentayaNet.com pada Kamis, 21 April 2022.
Baca Juga : Nahkan?…DPRD Kotim Menduga Rekomendasi Tuntutan Mahasiswa dan Pemuda Ke Pemda Tidak Dijalankan
Kabar gembira itu didapat dari hasil pertemuan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur dengan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta, pekan tadi.
Pertemuan itu membahas masalah kelistrikan dan konversi minyak tanah gas. Pertemuan ini menindaklanjuti pertemuan sebelumnya antara Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur dengan Fraksi PDIP dan Fraksi Golkar DPR RI. Saat ini ada lebih dari 400 desa di Provinsi Kalimantan Tengah yang belum terjangkau jaringan listrik PLN.
Baca Juga : Wakil Bupati Seruyan Hadiri Peringatan Hari Kartini di Kota PalangkaRaya
Akibatnya masyarakat harus mengandalkan mesin diesel maupun pembangkit tenaga surya untuk memenuhi kebutuhan listrik. Khusus di Kotawaringin Timur ada 47 desa yang belum terjangkau listrik PLN. Namun belum lama ini telah tersambung untuk lima desa sehingga tersisa 42 desa yang diharapkan bisa dituntaskan masalah kelistrikannya paling lambat 2024.
“Karena saya melihat sendiri bagaimana ketertinggalan daerah dan desa yang belum teraliri listrik ini. Program ini merupakan program pemerintah pusat yang sinergis dengan program pemerintah daerah menjadikan Kotim sebagai Kotim Tarang,”kata Rinie.