Normalisasi semua drainase di Kota Sampit sangat perlu dilakukan dalam waktu yang berkepanjangan, karena ada beberapa titik yang sudah dangkal dan perlunya dibersihkan.
Ketua DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Rinie Anderson menyebutkan normalisasi drainase ini bisa dilakukan melalui program gotong royong masyarakat setempat terutama melalui RT atau RW.
Baca Juga : Perusahaan Jangan Asal Pakai Jalan, Perhatikan Ketentuan dan Peraturan Pemerintah
“Setidaknya untuk membersihkan semua saluran di setiap lingkungan harus rutin dilakukan agar tidak terjadinya penyumbatan dan menjadi faktor penyebab banjir,”ungkapnya kepada awak media MentayaNet.com pada, Jumat, 25 Maret 2022.
Menurutnya semua stake holder harus kembali menggalakkan semangat gotong royong, misalkan setiap minggu untuk drainase dan saluran yang tidak bersih dibereskan.
Karena kata dia melihat dari kondisi banjir hujan pekan lalu, karena drainase yang tidak baik sehingga air hujan tidak bisa dialirkan ke pembuangan utama.
Baca Juga : Pemerintah Didesak Inventarisasi Izin dan Lahan HTR di Kotim
Menurutnya untuk normalisasi itu tidak hanya diserahkan sepenuhnya kepada urusan pemerintah. Namun ada peran serta masyarakat apalagi saat ini banyak bangunan-bangunan dipemukiman berdiri di atas parit saluran.
Bahkan kata Rinie paling parah ada drainase yang sengaja ditutup dengan timbunan akibatnya saluran air buntu total.
“Kalau kita menunggu pemerintah ada ratusan saluran drainase yang harus diurus dan ini tidak bisa pakai alat berat harus dikerjakan manual dan sifatnya gotong royong saja,” tandas Rinie.
Rinie mengapresiasi pola kerja gotong royong mulai digalakkan lagi. Bahkan Wakil Bupati Kotim, Irawati turun tangan memimpin kegiatan tersebut.
Baginya hal demikian memang harus dilakukan secara maksimal untuk menjadikan pemukiman yang bebas banjir disaat musim hujan.