Site icon MentayaNet

DPRD Kotim : Drainase Harus Dipastikan Mengalir, Banjir Mulai Melanda Kotim Perlahan!

Kotim

Foto : Nadie Enggon, S.Pd - Anggota Komisi IV DPRD Kotim

Anggota DPRD Kotim, Nadie Enggon menyoroti kejadian banjir yang kini mulai melanda kabupaten Kotawaringin Timur saat gerai hujan turun.

Dikatakan Anggota DPRD Kotim Komisi IV, Nadie Enggon selain dari faktor curah hujan yang deras, penyebab lainnya adalah masyarakat yang tidak membersihkan drainase pengaliran air dan membuang sampah di sungai yang menjadi tersumbat di antara pembuangan.

Photo : Beginilah kondisi ditepi sungai mentaya didekat rumah warga yang berserakan sampah dan dibiarkan yang juga berdampak menyumbat drainse beberapa tempat (Dok. Kharisma – MentayaNet Teams)

“Sebelum kita menyalahi karena hujan yang lebat ini, sebaiknya intropeksi dulu karena masih banyak masyarakat kita yang juga lalai akan kebersihan dari drainase itu sendiri,” ucap Enggon kepada MentayaNet.com pada Jum’at, 20 Mei 2022.

Baca Juga : DPRD Kotim Geram Warga Kotim Acuh Kebersihan Sungai, Pemkab Hanya Bungkam ?

Sungai mentaya yang merupakan sumber awal dari masyarakat Bumi Habaring Hurung ini kerap meluap dalam akhir-akhir ini.

Ia juga menjelaskan, jika masyarakat acuh akan kebersihan drainase dan menimbulkan penyumbatan sehingga tidak ada aliran air yang dapat teraliri dengan baik maka tidak menutup kemungkinan menimbulkan banjir di sekitar rumah dan bisa menjalar ketempat lainnya.

Photo : Pembuangan Sampah di daerah Baamang, tepat berada dipinggir sungai mentaya yang juga berdampak membuat sungai tercemar dan mampet saluran drainase

Pentingnya menjadi sedari dini itu sudah digaungkan oleh Anggota DPRD Kotim Komisi IV, tetapi tidak pernah adanya respons dari pemerintah daerah yang menggalakkan untuk gotong royong bersama masyarakat yang tinggal di tepi sungai mentaya tersebut.

Baca Juga : Ketua Komisi II DPRD Kotim Minta Pemkab Bangun Penampungan Kelapa Sawit Bagi Pengepul

“Sudah lama sekali tidak terlaksananya gotong royong bersama warga daerah di kotim ini, terutama di pinggir sungai yang menjadi sumber pertama warga yang kebanyakan membuang sampah juga,” tukasnya.

Disisi itu Enggon menerangkan, terjadinya banjir yang kian tampak ini dikarenakan permukaan tanah yang kian terkikis dan mengakibatkan penurunan.

“Antisipasinya bisa dilakukan dengan peninggian permukaan tanah dengan cara penimbunan, dan jangan menyepelakan untuk membersihkan drainase,” tutupnya.

Exit mobile version