banner 130x650

Ada 7 Kasus Covid-19 di Kotim, di Duga Virus Jenis Omicorn

dprd
Photo : Kasus Covid-19 di Kotim mengalami lonjakan yang tajam, warga diminta perketat protokol kesehatan

Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 kembali ditemukan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Tujuh kasus diduga merupakan varian Omicron.

Penanggung Jawab Laboratorium PCR Rumah Sakit Umum Daerah dr Murjani Sampit dr Ikhwan Setiabudi mengatakan, pihaknya kembali menemukan warga yang terpapar Covid-19 yang diduga varian Omicron.

Rata-rata warga yang terpapar Covid-19 diketahui saat memerlukan hasil PCR untuk syarat perjalanan. Dari hasil PCR tersebut dinyatakan positif Covid-19. Gejala yang dialami yaitu berupa batuk pilek.  Hasil PCR tersebut telah dikoordinasikan kepada Dinas Kesehatan Kotim.

banner 1706 x 2560

Baca Juga : DPRD Kotim Tegaskan Jangan Ada Diskriminasi Pelayanan Kesehatan

Kementerian Kesehatan telah melakukan pelacakan asal muasal masuknya virus Covid-19 varian Omicron ke Indonesia dengan kasus pertama diduga berasal dari warga negara Indonesia (WNI) yang tiba dari Nigeria pada tanggal 27 November 2021.

BACA JUGA :  Kemarau Selimuti Kota Sampit Akibatkan Petani Gulung Tikar

”Jika dilihat dari klinis seperti gejala Omicron. Tapi memang kami ada konsultasi melalui telepon, biasanya pasien pelaku perjalanan rata-rata batuk pilek dan itu 85 persen gejala Omicron,” tuturnya.

Photo : Ilustrasi dari terpapar Covid19 yang mengalami gejala seperti Flu

Covid-19 disebabkan oleh SARS-CoV-2 dan menyerang sepanjang saluran pernapasan mulai dari rongga hidung, mulut, langsung ke paru-paru sampai ke gelembung-gelembung akhir paru. Virus ini tumbuh dan banyak di sepanjang dinding saluran pernapasan.

Sejauh ini terdapat delapan orang yang hasil tes PCR nya positif, namun satu diantaranya merupakan warga Kabupaten Seruyan. Sementara tujuh orang merupakan warga Kabupaten Kotawaringin Timur.

BACA JUGA :  Assisten I Setda Kotim Diana Setiawan, Meminta Maaf dan Siap Menerima Akibatnya

Virus dapat menyebar dari mulut atau hidung orang yang terinfeksi melalui partikel cairan kecil ketika orang tersebut batuk, bersin, berbicara, bernyanyi, atau bernapas. Partikel ini dapat berupa droplet yang lebih besar dari saluran pernapasan hingga aerosol yang lebih kecil.

”Karena gejala yang dialami ringan, para pasien melakukan isolasi mandiri dengan pengawasan petugas puskesmas setempat. Jika kondisinya memang tidak memungkinkan untuk isolasi mandiri, akan kami rawat di rumah sakit,” tegasnya.


Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

1135x1600

Respon (1)

Komentar ditutup.

You cannot copy content of this page

Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca