Jajaran DPRD Kotim, Kalimantan Tengah soroti konsumtif masyarakat dalam penggunaan limbah sampah yang kian hari membengkak. Maka antisipasi paling penting dengan ditambahnya lokasi depo sampah di beberapa titik.
Hj Mariani, Anggota Komisi III DPRD Kotim meninjau beberapa lokasi yang masih terdapat masyarakat yang membuang sampah sembarangan di tepi jalan. Hal ini akan mengakibatkan bau dan rusaknya pemandangan untuk masyarakat yang berlalu lintas.
“Kita semua tentu menyesalkan kejadian dan perilaku tersebut. Apalagi itu merupakan kawasan pendidikan. Kasihan pelajar di tiga sekolah di kawasan itu merasakan dampak buruk kalau sampah kembali menumpuk di kawasan itu,” ujar Mariani pada Senin, 07 November 2022.
Dirinya menanggapi ramainya komentar terkait seorang warga yang terekam kamera pengawas sedang membuang sampah sembarangan di kawasan pendidikan Jalan Ki Hajar Dewantara, Kecamatan Baamang beberapa lalu yang masih membekas bagi semua orang.
Baca Juga :
Pelabuhan Pelangsian Kotim Tidak Dimanfaatkan, DPRD Kotim Desak Evaluasi Keberadaan BUMD
Menurutnya, ini adalah gambaran masih adanya sebagian warga yang belum peduli terhadap kebersihan lingkungan. Apalagi disitu merupakan kawasan pendidikan anak pelajar dan mahasiswa.
“Rendahnya kesadaran seperti ini menjadi perilaku buruk yang tidak patut dicontoh, harus banyak memberikan edukasi terhadap masyarakat akan sampah,” ucapnya.
Namun pemerintah daerah juga perlu melakukan evaluasi dan edukasi, agar masalah sampah ini bisa diatasi dengan baik.
“Tujuannya agar masyarakat bisa dengan kesadaran diri dan senang hati membantu menjaga kebersihan lingkungan,” tegasnya.

Ia menyarankan beberapa hal yang perlu dilakukan, diantaranya pemerintah daerah perlu melakukan kampanye yang masif kepada masyarakat agar memiliki kesadaran yang tinggi untuk tidak membuang sampah sembarangan.
” Pemerintah daerah juga perlu memperbanyak sebaran tempat pembuangan sampah atau depo sampah di tempat-tempat strategis dengan bentuk dan tampilan yang lebih menarik sehingga tidak menimbulkan kesan jorok atau merusak keindahan,” paparnya.
Politisi Golkar ini menyarankan pemerintah daerah memanfaatkan sampah menjadi peluang peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) melalui sektor retribusi persampahan dengan cara mengerahkan petugas untuk mengambil sampah dari rumah-rumah warga.
“Saya yakin warga tidak keberatan karena ini justru akan membantu warga. Tentunya dengan retribusi yang tidak memberatkan,” pungkasnya.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.


















Respon (1)
Komentar ditutup.