banner 130x650

Disdik Kotim Bongkar Sindikat Penggelapan Dana di TK Bhayangkari Sampit !

Ramainya perbincangan masyarakat terhadap kasus penggelapan dana tabungan di salah satu Yayasan sekolah swasta di Kotim

Kotim
Foto : Irfansyah - Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Kotawaringin Timur (kharisma)

Kasus penggelapan dana tabungan pelajar di TK Bhayangkari, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, telah membuat geger masyarakat.

Puluhan pelajar dan orang tua wali murid terkejut dan berkualitas emosi karena adanya indikasi penggelapan dana tabungan yang dilakukan oleh bendahara sekolah.

“Bagaimana bisa bendahara sekolah melakukan penggelapan dana tabungan pelajar? Ini adalah tindakan yang sangat tidak etis dan merugikan banyak pihak,” kata salah satu wali murid yang tidak ingin disebutkan namanya.

“Kami telah mempercayakan anak-anak kami kepada sekolah ini, dan sekarang kami merasa dikhianati oleh orang yang seharusnya bertanggung jawab untuk melindungi kepentingan kami,” tambahnya.

Bupati Kotawaringin Timur melalui Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotim, Irfansyah, membenarkan telah terjadinya penggelapan dana di salah satu lembaga yayasan sekolah swasta di Kotim.

“Memang benar terjadi indikasi penggelapan dan masih banyak beberapa tabungan yang belum dikembalikan oleh bendahara yang bersangkutan kepada wali murid,” ungkap Irfansyah kepada MentayaNet pada Senin, 23 Juni 2025.

“Kami akan melakukan investigasi lebih lanjut dan mengambil tindakan tegas terhadap bendahara sekolah yang melakukan penggelapan dana,” ujarnya.

Kasus ini menunjukkan betapa rentannya sistem pengelolaan keuangan di sekolah dan betapa pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana sekolah.

BACA JUGA :  Festival Maulid Al-Habsyi PHBI Kotim Terdaftar Puluhan Grup, Rival Sengit Mulai Bermunculan !

“Kami telah melakukan pemeriksaan awal dan menemukan bahwa ada beberapa kejanggalan dalam pengelolaan keuangan sekolah,” kata Irfansyah.

Dari pantauan, tabungan pelajar di TK Bhayangkari dengan nominal yang bervariatif, mulai dari Rp2 – Rp14 juta untuk satu orang anaknya.

Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur (Kotim) langsung melakukan investigasi serta mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa kasus seperti ini tidak terjadi lagi di masa depan.

Orang tua wali murid menuntut agar pihak sekolah dan dinas pendidikan mengambil tindakan tegas terhadap bendahara sekolah yang melakukan penggelapan dana.

“Kami tidak akan diam jika anak-anak kami dirugikan oleh tindakan tidak etis seperti ini,” kata salah satu wali murid.

“Kami berharap agar pihak sekolah dan dinas pendidikan dapat memberikan penjelasan yang memuaskan dan mengambil tindakan yang tepat untuk menyelesaikan kasus ini,” bebernya.

Kasus penggelapan dana tabungan pelajar di TK Bhayangkari ini menjadi peringatan bagi semua sekolah untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan sekolah.

“Kami berharap agar kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dan transparan dalam mengelola keuangan sekolah,” tekan Irfansyah.

BACA JUGA :  Peringatan Hari Anak Nasional Kotim 2023 Dibalut Suasana Ceria

Disdik Kotim terus melakukan pengawasan dan pemantauan untuk memastikan bahwa pengelolaan keuangan sekolah dilakukan dengan baik dan transparan.

Dirinya menjelaskan, bahwa sudah program dari Bank Kalteng sebagai tabungan daerah membuka tabungan khusus pelajar. Program ini telah dilakukan oleh SMPN 1 dan SMPN 2 Sampit pada programnya “Kamis Menabung”.

“Setiap hari kamis, pihak Bank Kalteng selalu mampir ke sekolah mereka untuk melakukan administrasi dan menabung secara aman dan legal, bukan secara personal,” tekan Irfansyah.

Dalam beberapa hari terakhir, kasus penggelapan dana tabungan pelajar di TK Bhayangkari telah menjadi topik pembicaraan hangat di masyarakat.

Banyak orang tua wali murid yang merasa khawatir dan tidak percaya bahwa bendahara sekolah dapat melakukan tindakan seperti itu.

“Kami berharap agar pihak sekolah dan dinas pendidikan dapat menyelesaikan kasus ini dengan cepat dan adil,” kata salah satu wali murid.

Dengan demikian, kasus penggelapan dana tabungan pelajar di TK Bhayangkari menjadi perhatian serius bagi semua pihak.

Pihak sekolah dan Dinas Pendidikan harus dapat menyelesaikan kasus ini dengan cepat dan adil, serta mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah kasus seperti ini terjadi lagi di masa depan.


Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

You cannot copy content of this page

Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca