Hari kian hari tampak lobak di Jalan Ki Hajar Dewantara, Sampit semakin meradang, terlihat dengan jelas kubangan semakin melebar dan menyulitkan bagi pengguna jalan, terutama Mahasiswa dan pelajar yang melintas.
Warga Baamang Hilir, yang juga mayoritas penduduk asli daerah tersebut juga merasakan dampak kerusakan jalan itu. Selain membuat risau warga, karena banyaknya dari mereka merupakan yang berjualan didaerah jalan Ki Hajar Dewantara perlahan membuat kerugian karena jalan yang rusak.
Seperti yang diungkapkan Apuanor,M. Pd seorang Dosen STKIP Muhammadiyah Sampit, seharusnya segera dilakukan penambalan paling tidak untuk mengurangi resiko pengguna jalan.
“Kalau dibiarkan akan semakin parah, karena Jalan ini masih menjadi bagian Pemerintah Daerah. Namun hingga saat ini belum ada pergerakkan untuk melakukan perbaikan,” tutur Apuanor kepada MentayaNet.
Diketahui juga bahwa jalan Ki Hajar Dewantara yang memiliki lebar jalan sekitar 3,5 meter itu sudah rawan terjadinya kerusakan.
Hal ini juga disebabkan oleh Truk yang bermuatan lebih melintasi bahu jalan juga menjadi salah satu faktornya, disisi lain bangunan aspal yang sudah seharusnya dilakukan pelapisan secara menyeluruh.
“Sudah pernah kita bantu follow up, tetapi belum ada tanggapan dari Dinas terkait yang khusus menangani perbaikan jalan,” tambahnya.
Tidak hanya pengguna jalan yang rugi, tetapi Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Sampit juga sangat merasa terganggu akan rusaknya jalan yang tepatnya berada didepan gerbang mereka.
“Bikin pusing jadinya, karena kalau mau masuk ke STKIP harus mutar kekanan sedikit agar gak kena lobang. Tapi disisi lain, kaya melawan arus jadinya. Karena lobangnya sudah separo jalan,” Tutur Mellin, Prodi Pen.Bahasa Inggris Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Sampit, Jum’at, 21 Januari 2022.
Ia menjelaskan, kerusakan jalan dimulai dari sekolah tinggi Kejuruan Tinggi Kerguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Sampit hingga Sekolah Menengah Kejuruan (PGRI) Sampit panjang jalan sekitar 3 Kilometer.
Meski begitu, ia juga mengakui tidak banyak peristiwa kecelakaan atau pengendara yang jatuh akibat jalan rusak, tetapi dirinya berharap jalan diperbaiki supaya hal itu tak terjadi.
Diharapkan jalan Ki Hajar Dewantara menjadi PR untuk Pemerintah Daerah di Kotim di tahun 2022, mengingat ini merupakan kawasan dalam kota yang menjadi pokok penting, terutama bagi kawasan pendidikan.
“Kami pengennya segera saja diperbaiki, karena anak STKIP dulu sudah pernah jadi korban jatuh karena lobak jalannya dan Baju serta Rok juga basah kena kotoran di lobak itu,” Tutup Mellin.
Penulis : Annisa Kharisma .S.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.