banner 130x650

Keren !!! Ini Makna Aksesoris Khas Suku Adat Dayak Kotim

suku
Photo: Ketua DPRD menggunakan baju adat Dayak

Upacara peringatan HUT  ke-70 Kabupaten Kotim, Kalimantan Tengah pada Sabtu, 7 Januari 2023 menampilkan pemandangan berbeda dan dihadiri oleh pejabat yang menggunakan pakaian adat nusantara atau suku yang ada di Indonesia.

Upacara peringatan HUT ke-70 Kotim dilaksanakan di halaman kantor Bupati di Jalan Jendral Sudirman, yang dihadiri oleh para pejabat dari instansi pemerintah.

banner 1706 x 2560

Salah satu nya adalah Ketua DPRD, Rinie terlihat menggunakan baju adat Dayak berwarna merah dengan aksesoris Sumping Dayak yang diselip kan bulu Enggang sebagai khas Suku Dayak.

Sumping atau Lawung

Sumping merupakan ikat kepala khas suku Dayak perempuan yang digunakan sebagai aksesoris dan biasanya dipakai pada saat upacara-upacara adat di Kalimantan.

Sumping berwarna merah melambangkan semangat hidup, kekompakan dan persatuan dalam keberanian dalam membela kebenaran masyarakat suku Dayak.

BACA JUGA :  Dorong Kembangkan Potensi Produk Unggulan, Anggota DPRD Kotim Angkat Bicara

Dalam suku Dayak warna merah dihasilkan dari buah hutan yaitu jarenang, bisa juga dari daun sirih dicampur dengan kapur. Mengandung makna semangat hidup dari suku Dayak dan sesuatu yang abadi yang tidak pernah luntur atau berubah warnanya yang diilhami oleh batu merah.

Baca Juga:

Meriah! Upacara HUT Kotim Diramaikan Dengan Tari Kolosal

Manik-manik di Baju Khas Dayak

Suku Dayak terkenal dengan budayanya yang unik dan menarik, terutama tradisi adat yang terus dijaga sampai sekarang. Salah satunya adalah manik-manik khas suku Dayak.

Yang sering kita lihat, manik-manik suku Dayak sering dijadikan aksesoris oleh-oleh Kalimantan. Namun, dibalik indahnya manik-manik itu terdapat makna dan sejarah nya.

Dahulu, manik-manik dijadikan baju oleh suku Dayak. Pada saat itu, orang suku Dayak belum mengenal kain sehingga mereka menyambung batu-batu kecil untuk kemudian dijadikan pakaian.

BACA JUGA :  Satukan Persepsi Dengan Rakorda Asdeksi di DPRD Kotim

Suku Dayak tidak hanya merangkai batu-batu menjadi hiasan, makna dari manik-manik ini terdapat pada warna nya. Warna khas dalam suku Dayak yang sering digunakan adalah merah, biru, kuning, hijau, dan putih.

suku
Photo: Ketua DPRD menggunakan baju adat Dayak

Bukan hanya itu, batu-batu yang digunakan untuk membuat manik-manik mempunyai makna. Jika manik-manik terbuat dari batu akik maknanya untuk menyembuhkan penyakit dan membuat panen berhasil.

Manik dari batu kecubung artinya penawar penyakit atau racun dari hewan.


Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

1135x1600

Respon (1)

Komentar ditutup.

You cannot copy content of this page

Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca