Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa Anti Penindasan Mandailing Natal (Komandan Madina) hari ini mendatangi Kantor Dinas Perdagangan Madina terkait tidak tercapaiannya Pendapat Asli Daerah (PAD) Madina dari retrebusi pasar. Pasalnya PAD tersebut belum disetorkan akan tetapi kepala pasar sudah membelanjakan.
Dalam orasinya Rabu 19 Juni 2024 kemaren(, Feri Laso Lubis menyampaikan, dengan banyaknya persoalan dilingkungan Dinas Perdagangan Madina, dalam hal ini terkait retribusi pasar yang dibelanjakan sebelum disetorkan.
” Diduga kuat Kepala Pasar tidak profesional dalam menjalankan tupoksinya, ”sebutnya.
Robi Nasution pun mempertegas orasinya untuk meminta Dinas Perdagangan Madina dan kepala pasar harus transparan dan akuntabel.
“Dengan hasil retribusi pasar harusnya para kepala pasar harus transparan dan jangan dibelanjakan semaunya sebelum disetorkan, sebab kita duga kuat biaya retribusi ini diperuntukkan untuk kepentingan segelintir oknum, sehingga jauh dari capaian PAD tersebut, ”tegasnya.
Mahasiswa Pascasarjana itu kembali menegaskan meminta kepada Kepala Dinas Perdagangan Madina apa penyebab faktor ketidaktercapaian PAD itu.
“Tidak tercapainya PAD Madina harusnya kita cari solusi terbaik untuk mengoptimalkan PAD tersebut, ”tutupnya.
Setelah melakukan orasi beberapa saat, Kadis Perdagangan Madina Parlin Lubis, beserta Kabid datang menjumpai para pengunjuk rasa tersebut.
“Terimakasih kepada adik-adik mahasiswa sebagai sosial control, kita sepakat atas masukan dari adik-adik mahasiswa, dan kita akan mengevaluasi bagaimana solusi untuk tercapainya PAD dengan semestinya,”jelasnya.
Setelah itu Robi Nasution menanggapi jawaban dari Kepala Dinas Perdagangan Madina itu,“kita akan tunggu jawaban dari pihak kepala pasar langsung sebab terkesan tidak transparan,”cetusnya.
Usai melakukan aksi unjuk rasa, para mahasiswa tersebut pun lalu membubarkan diri dengan tertib.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.