Polemik bobroknya pelayanan RSUD Murjani Sampit yang tak berkesudahan, Bupati dan DPRD Kotim jangan diam dan tutup mata. Hal tersebut disampaikan dengan tegas oleh Ketua Komunitas Peduli Kotim (KPK) Audy Valent, Jumat 20 Desember 2024.
” Komunitas Peduli Kotim menganggap DPRD Kotim tutup mata dalam tugasnya sebagai pengawasan pelayanan publik,” kata Audy Valent.
Menurut Audy Valent ketua Komunitas Peduli Kotawaringin Timur (KPK), Permasalahan pelayanan publik ini sudah krusial dan tidak bisa dipandang sebelah mata. Ini jadi barometer penilaian masyarakat luas atas kondusifnya sistem pelayanan publik di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah.
“Pelayanan RSUD Murjani ini sangat vital karena menyangkut nyawa manusia, lambat dan salah sedikit bisa berakibat fatal,” tegas Audy.
Audy menyebutkan, berapa kalipun dilakukan RDP di DPRD Kotim kalau hasil RDP tidak dilaksanakan maksimal tidak akan terjadi perubahan yang positive terhadap pelayanan RSUD dr. Murjani Sampit.
“Percuma ada RDP ada Inspesi mendadak kalau tidak ada perbaikan total, Pangkas dulu dari pucuk pimpinan dan ganti dengan yang berbobot baru akan kelihatan hasil,” tegas Audy.
Bupati dan DPRD Kotim juga diminta untuk mengambil tindakan tegas dalam hal ini, agar perbaikan pelayanan publik yang selalu muncul bisa teratasi.
“Tidak akan selesai-selesai selama petinggi di Kotim ini hanya diam melihat permasalahan ini, masyarakat butuh pemimpin yang tegas dalam mengambil sikap yang sifatnya merugikan masyarakat banyak,” cetusnya.
Kita butuh Wakil Rakyat yang berani dan tegas mengambil sikap, jangan hanya diam ketika masyarakat teriak, semua ini akan tetap begini kalau Bupati dan DPRD hanya diam tanpa berani mengambil sikap tegas.
“Kami minta kepada Bupati dan DPRD Kotim ini jadi prioritas dan perhatian khusus, Jangan sampai nantinya muncul permasalahan baru bertindak,” pungkas Audy Valent.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.