banner 130x650

Larangan Menikah Muda Berkaitan Eratkah Dengan Hari Valentine?

Tes Psikologi
Photo : Ilustrasi menghitung rasa cinta pasangan kamu

Hari Valentine atau sering dikenal dengan Hari Kasih Sayang, selalu menjadi hari yang ditunggu – tunggu oleh kalangan kaula muda. Tetapi banyak yang belum mengetahui bahwa Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang ini ternyata berkaitan erat dengan larangan menikah muda.

Pada awal kemunculan Hari Valentine pada abad ke-5, konon perayaan valentine hanya sebatas ritual saja. Kemudian pada abad 19-20, perayaan valentine telah berubah menjadi komersial. Sehingga memunculkan pencetakan kartu ucapan valentine secara besar-besaran, sebagaimana juga dilansir dari Suara.com.

Ungkapan kasih sayang pun tidak hanya ditujukan kepada lawan jenis saja, tetapi juga pada orang tua, saudara, dan juga teman. Valentine adalah sebuah perayaan yang berasal dari zaman romawi, hal ini dibuktikan dengan ditemukannya beberapa literasi yang mengacu pada lokasi tersebut.

Photo : Ilustrasi dari perayaan Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang yang dilakukan dengan Romantis oleh Pasangan

Walaupun masih simpang siur, namun telah umum diketahui bahwa valentine mengacu pada nama seorang martir yaitu Santo Valentine atau Valentinus, seorang imam dan uskup Terni (dekat Roma). Valentine menentang kebijakan Kaisar Romawi Claudius II yang melarang untuk menikah muda, terutama bagi mereka yang masih dinas tentara atau pegawai kekaisaran.

BACA JUGA :  PBB Mengaku Tak Berdaya Hentikan Serangan Israel ke Palestina di Gaza, Bantuan Tidak Boleh Masuk

Kaisar Claudius II menganggap bahwa prajurit dan pejabat yang belum menikah dapat lebih diandalkan dan efektif menjalankan tugas. Namun Santo Valentine menikahkan pasangan muda yang jatuh cinta. Atas ketidakpatuhannya tersebut, Valentine lantas dipenjara dan dihukum mati.

Selama dalam tahanan, Santo Valentine menyembuhkan anak gadis kepala penjara yang buta karena ketekunannya berdoa. Maka untuk membalas jasa Valentine, kepala penjara menyelundupkan surat-suratnya kepada generasi muda Roma.

Dalam surat terakhir sebelum eksekusi, Valentine membubuhkan frasa penutup, yaitu “from your Valentine”. Eksekusi Valentine dilakukan pada tanggal 14 Februari 278 M dengan cara dipancung. Itulah kenapa hari Valentine dipilih pada tanggal 14 Februari.

Sementara itu sejarah Hari Valentine versi lainnya menyebut, dalam The Lovers Book, Kate Gribble menulis bahwa mengekspresikan cinta di kartu Valentine kali pertama dilakukan pada abad ke-15 oleh Charles, duke dari Orleans. Setelah penangkapannya saat Perang Agnicourt tahun 1415, dirinya diasingkan di Inggris sampai 1440.

BACA JUGA :  Yaakov Sharett Pewaris Pendiri Zionis, Negara Israel Dilahirkan Dalam Dosa

Selama itu, dirinya menulis surat cinta dan puisi kasih sayang untuk istrinya, yaitu Bonne dari Armagnac yang tinggal di Prancis. Sebanyak 60 surat itu utuh tersimpan di British Library, London.

Pada abad ke-17, perayaan valentine menjadi tradisi umum di seluruh dunia. Selain kartu ucapan dan surat, tradisi tukar-menukar hadiah juga telah dimulai. Tradisi memperingati hari kasih sayang tersebut lantas melintasi batas wilayah, budaya, dan agama. Bahkan di negara-negara Muslim pun saat ini, tidak sedikit masyarakat khususnya kalangan muda yang ikut merayakan valentine.

Di Indonesia sendiri, perayaan valentine seperti dianggap lazim. Meskipun, mayoritas masyarakat Indonesia adalah Muslim, namun menjelang tanggal 14 Februari, sudah dijumpai banyak pernak-pernik berwarna pink dan merah muda serta ornamen hari kasih sayang dijajakan di toko-toko.

Setelah tahu asal usul Hari Valentine yang diperingati pada 14 Februari, apakah kalian akan ikut merayakannya juga?


Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

You cannot copy content of this page

Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca