Danau Toba merupakan satu dari lima destinasi super prioritas. Secara ukuran, Danau Toba sebenarnya lebih menyerupai lautan daripada danau apabila mengingat ukurannya. Oleh karena itu, Danau Toba ditempatkan sebagai danau terluas di Asia Tenggara dan terbesar kedua di dunia sesudah Danau Victoria di Afrika. Danau Toba juga termasuk danau terdalam di dunia, yaitu sekira 450 meter.
Danau Toba yang terletak di Provinsi Sumatra Utara diyakini akan menjadi tujuan kunjungan jutaan wisatawan pada 2023. Sebab, salah satu destinasi pariwisata super prioritas Indonesia itu menjadi tuan rumah ajang balapan bergengsi F1 Powerboat (F1 H2O) World Championship.
“Targetnya 1,3 juta perjalanan akan menuju ke Danau Toba, nasional maupun internasional,” kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Usman Kansong, melalui siaran pers di Jakarta, pekan ini.
Menurut Usman, 2023 memang menjadi tahun yang penting dalam upaya Indonesia membalikkan kondisi perekonomian usai hantaman pandemi Covid-19.
“Khusus sektor pariwisata adalah melalui program unggulan ‘Bangga Berwisata di Indonesia’. Salah satu momentumnya adalah event F1 Powerboat ini”, ucapnya.
Baca Juga :
Ratusan Personel Polda Sumatera Utara Haru Lepas Irjen Pol Dadang Hartanto
Selain karena keindahan alamnya, Danau Toba secara umum menjadi penyangga kehidupan masyarakat di beberapa kabupaten sekitar. Seperti Simalungun, Dairi, Karo, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Samosir, Pakpak Bharat, dan Humbang Hasundutan.
Maka itu, pemerintah pun meyakini mengembangkan kawasan Danau Toba, selain akan membuat nama Indonesia makin dikenal dunia terkait keindahan alamnya, juga mendorong roda perekonomian masyarakat di sekitar, khususnya melalui sektor pariwisata.
Sebagai kesiapan memanfaatkan ajang internasional seperti F1 H2O, pemerintah pun, kata Usman, telah mendorong sekitar 30 juta pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui berbagai program yang digelontorkan dalam memasuki era teknologi 4.0. Termasuk para pelaku yang berada di sekitar Danau Toba. Mereka diharapkan cakap memanfaatkan setiap acara level nasional maupun internasional, promosi berbagai keunggulan produknya.
“Ini akan kita dorong. Kita bantu mereka dalam mempromosikan produk, melalui media sosial misalnya. elain tentu promosi Danau Tobanya sendiri sebagai salah satu destinasi super prioritas”, kata Usman.
F1 H2O World Championship Danau Toba Sumatra Utara akan dihelat pada 24-26 Februari 2023. Melalui ajang ini, pariwisata Indonesia termasuk UMKM di dalamnya diyakini siap menuju level dunia kembali usai pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, Kemkominfo seperti pada gelaran-gelaran lain sebelumnyatelah menyiapkan infrastruktur telekomunikasi, termasuk layanan komunikasi publik. “Untuk layanan komunikasi publiknya, Kominfo bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan ekonomi kreatif (Kemenparekraf) telah mengomunikasikan ke dalam dan ke luar (negeri) dengan berbagai media, baik televisi, media daring, media sosial, bahkan media luar ruang,” ujar Usman.
Sementara terkait kecepatan dan kekuatan jaringan internet misalnya, dipastikan turut menjadi layanan saat ajang adu cepat di atas air tingkat dunia tersebut digelar.
Baca Juga :
“Selain pengunjung dan penonton, UMKM di sekitar Danau Toba tentu akan menerima manfaat karena bisa mempromosikan hasil ataupun produknya bahkan hingga ke pelosok dunia”, kata Usman.
Usman mengatakan, penyiapan infrastruktur telekomunikasi, khususnya jaringan internet 4G di lokasi acara F1 H2O nanti, menjadi penting dilakukan. Salah satunya agar kegiatan promosi bisa langsung dari Danau Toba.
“Pak Luhut (Menko Bidang Marves Luhut Binsar Panjaitan) sudah berkomunikasi dengan Menkominfo (Menteri Kominfo Johnny G Plate) untuk kita mempersiapkan infrastruktur telekomunikasi agar komunikasi lancar dan promosi bisa dilakukan langsung dari Danau Toba”, ungkap Usman.
Meski begitu, hal utama yang ditekankan Usman adalah bagaimana mempersiapkan masyarakat termasuk pelaku UMKM khususnya di daerah Danau Toba dan sekitarnya, menjadi tuan rumah yang baik bagi tamu atau wisatawan. “Kita ingin level daerah akan merata. Misal akan sama seperti di Bali, Jogja dan beberapa daerah di Indonesia yang memang telah menjadi daerah target kunjungan wisatawan”, tutupnya.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.