banner 130x650

Pemerataan Infrastruktur Pelosok Jadi Skala Prioritas Rudini-Paisal

Upaya bantu dan realisasikan hak masyarakat bidang Infrastruktur hingga pedesaan dan akses antar Kabupaten

Infrastruktur
Foto : M Rudini Darwan Ali & Paisal Damarsing (Ist)

Pemerataan pembangunan Infrastruktur hingga pelosok jadi skala utama dalam program kerja pasangan bacalon Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Rudini Darwan Ali dan Paisal Damarsing yang terus melakukan kunjungan ke daerah pilihan di Kotim.

Melalui juru bicaranya, M Kurniawan Anwar, pasangan calon Rudini-Paisal berjanji akan fokus pada pokok masalah utama yang selama ini dihadapi masyarakat, khususnya infrastruktur yang tak merata dan berdampak pada kesulitan ekonomi.

Diketahui Rudini-Paisal, yang dikenal sebagai pasangan calon termuda pada pesta pemilihan kepala daerah tahun ini, mengedepankan visi pembangunan yang berakar pada aspirasi rakyat.

Dari informasi dihimpun MentayaNet.com, tersorot mereka langsung meninjau lokasi dan berinteraksi dengan masyarakat. Banyaknya infrastruktur tidak memadai telah menjadi keluhan masyarakat Kotim, baik di pusat kota Sampit maupun di daerah-daerah pemilihan (dapil) lainnya.

“Selama ini, banyak pembangunan yang tidak menyentuh area-area yang membutuhkan. Kondisi jalan yang buruk, terutama di daerah terpencil, menjadi hambatan utama dalam memajukan ekonomi masyarakat. Pasangan Rudini-Paisal berkomitmen untuk mengeksekusi rencana pembangunan infrastruktur secara merata,” ujar M Kurniawan, Minggu, 22 September 2024.

BACA JUGA :  Yakin Bawa Ekonomi Kotim Lebih Maju, Rudini - Paisal Dukung UMKM Lokal

1. Fokus pada wilayah terpencil dan desa-desa sekitar perkebunan sawit

Kurniawan menjelaskan, salah satu fokus pasangan ini adalah wilayah sekitar perkebunan kelapa sawit yang akses jalannya masih sangat terbatas.

Melalui memanfaatkan Dana Bagi Hasil (DBH) dari sektor sawit, pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Rudini-Paisal akan memastikan bahwa daerah-daerah tersebut mendapatkan akses infrastruktur yang lebih baik.

Hal ini akan membuka peluang ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat desa, termasuk pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

“DBH sawit bisa dimaksimalkan untuk membangun jalan di wilayah-wilayah yang terisolasi. Jika akses ke desa-desa ini ditingkatkan, tentu akan mendongkrak perekonomian lokal dan membantu menekan harga bahan pokok yang seringkali mahal akibat sulitnya distribusi,” jelas Kurniawan.

2. Mengatasi masalah yang telah terabaikan bertahun-tahun

Pasangan ini juga menyoroti bahwa masalah infrastruktur di Kotim bukanlah hal baru. Sudah bertahun-tahun masyarakat mengeluhkan kondisi ini, namun perbaikan yang dilakukan selama ini dianggap masih jauh dari cukup.

BACA JUGA :  Belajar Dari Pengalaman, Rudini Darwan Ali - Paisal Tak Gentar Lawan Petarung Pilkada !

“Bukan hanya jalan, tapi juga fasilitas pendidikan, internet, listrik, semua harus diperbaiki. Kami membutuhkan pemimpin yang tidak hanya mendengarkan tetapi juga bertindak cepat untuk menuntaskan masalah ini. Itu yang akan dilakukan Rudini-Paisal jika mereka mendapat kepercayaan dari masyarakat,” tambah Kurniawan.

3. Meningkatkan mobilitas dan menekan harga bahan pokok

Komitmen pasangan ini dalam hal infrastruktur juga diharapkan bisa memberikan dampak langsung pada penurunan harga bahan pokok serta meningkatkan mobilitas masyarakat.

Kendati demikian, adanya penataan infrastruktur yang baik, arus distribusi barang menjadi lebih lancar, inflasi terkendali, dan kehidupan ekonomi pun semakin stabil.

“Pemerataan pembangunan adalah kunci untuk memajukan daerah ini. Kami yakin, dengan rencana yang matang, semua masyarakat Kotim akan merasakan manfaatnya, bukan hanya di pusat kota tetapi hingga ke pelosok desa,” tutup Kurniawan.


Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

You cannot copy content of this page

Eksplorasi konten lain dari MentayaNet

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca