Pemerintah Daerah Kabupaten Kotim, tengah bersiap menggelar upacara bendera peringatan HUT Kotim ke-70. Pada saat upacara seluruh peserta diminta mengenakan pakaian adat nusantara.
Penggunaan pakaian adat dalam HUT Kotim ke-70 diwacanakan oleh Pemerintah Daerah Kotim menunjukkan bahwa walaupun adanya keberagaman di Kotawaringin Timur (Kotim), namun tidak menjadikan hal itu sebagai perpecahan maupun perbedaan antara satu dengan lainnya.
“Persiapan Hari Jadi Kotim Alhamdulillah sudah berjalan 75 persen. Nanti sore mungkin ada gladi. Besok akan ada yang menarik, karena pakaian yang kami kenakan beragam,” ucap Wakil Bupati Kotim, Irawati.
Baca Juga :
Mantap! Kapolres Kotim Gelar Jumat Curhat Guna Tampung Aspirasi Masyarakat
Lanjutnya, seluruh peserta baik Kepala Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) maupun camat dan tamu undangan diwajibkan mengenakan pakaian adat di Indonesia. Hal ini juga menunjukkan bahwa keragaman merupakan bentuk dari keindahan yang dimiliki Bumi Pertiwi.

“Bupati Kotim, Wakil Bupati, Ketua DPRD, Kepala Dinas, Camat, Lurah, maupun semuanya itu memakai baju adat sebagai gambar keberagaman. Jadi tidak ditentukan adat Dayak atau apapun. Kita lihat besok seperti apa keberagamannya. Rencananya, Sekda Provinsi Kalteng dan sejumlah kepala daerah tetangga akan hadir,” sampainya.
Peringatan Hari Jadi Kotim ke-70 tahun akan digelar pada Sabtu, 7 Januari 2023. Sejumlah kegiatan akan dilakukan seperti upacara bendera yang akan dilaksanakan di halaman Pemkab Kotim, Hasupa Hasundau pada malam harinya di Terowongan Nur Mentaya.
Bupati Kotim mengharapkan seluruh peserta upacara nantinya dapat mengikuti acara itu dengan hikmad karena merupakan moment yang sangat istimewa bagi seluruh warga Bumi Habaring Hurung.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.


















Respon (2)
Komentar ditutup.