Ketua Komisi II DPRD Kotim, Kalimantan Tengah meminta pemerintah daerah bisa memberikan solusi terhadap dampak banjir yang masih terjadi di wilayah Utara kabupaten setempat tersebut.
Juliansyah, Ketua Komisi II DPRD Kotim mengungkapkan saat ini secara ekonomi masyarakat beberapa wilayah di dapil V terancam lumpuh total apabila ketinggian air terus bertambah. Dirinya meminta agar pemerintah terkait dapat segera bertindak.
Disisi lain dia juga menilai sejauh ini warga masyarakat juga membutuhkan bantuan dalam bentuk sembako dan lainnya yang mana hal itu terjadi akibat banjir yang berulang kali muncul dalam sebulan terakhir ini.
Baca Juga :
DLH Kotim Diminta Inventarisir Potensi Pohon Tumbang di Pinggir Jalan
“Kemarin memang beberapa wilayah sudah surut, namun saat ini ketinggian air juga bertambah, baik itu di Antang Kalang, Bukit Santuai, dan wilayah dataran rendah lainnya, kalau seperti ini harus segera dicarikan solusi, apabila dibiarkan ekonomi masyarakat akan lumpuh total, itu yang kami khawatirkan,” ungkap Juliansyah pada Jum’at, 2 Oktober 2022.
Dia juga menambahkan, sejauh ini penanganan yang dilakukan oleh pemerintah daerah sudah cukup baik, namun demikian banjir susulan juga rentan masih terjadi lantaran cuaca penghujan saat ini juga masih dalam intensitas tinggi.
“Sehingga potensi banjir susulan atau bertambahnya ketinggian air juga besar kemungkinannya akan terjadi kembali, harapan kami instansi terkait memperhatikan hal ini agar tidak ada masyarakat kita yang merasa terabaikan,” timpalnya.
Juliansyah juga mendorong agar PBS yang beroperasi di wilayah Utara juga terus meningkatkan perhatiannya terhadap masyarakat yang terdampak akibat bencana banjir yang saat ini menjadi momok menakutkan di wilayah setempat.
“Untuk pihak PBS juga kami harapkan perhatiannya kembali, agar masyarakat kita merasa terbantu dalam kejadian ini, jangan sampai keberadaan PBS justru tidak memberikan dampak yang positif bagi masyarakat khususnya dapil V,” tutupnya.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Respon (1)
Komentar ditutup.