Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, mengalami deflasi sebesar 0,08 persen pada Mei 2025, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kotim.
Bupati Kotim, H Halikinnor, menyatakan bahwa kondisi ini menunjukkan bahwa perekonomian daerah dalam keadaan stabil dan sehat.
“Alhamdulillah kita termasuk kabupaten dengan inflasi yang terkendali, bahkan deflasi kita 0,08 persen,” kata Halikinnor setelah mengikuti rapat secara virtual dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Rapat ini merupakan agenda rutin setiap bulan untuk memantau perkembangan inflasi di seluruh wilayah Indonesia.
Pemkab Kotim berkomitmen kuat untuk terus mengendalikan inflasi di daerah melalui langkah-langkah konkret dan sinergis.
“Contohnya, melalui kegiatan pasar penyeimbang atau gerakan pangan murah, memastikan ketersediaan stok pangan, serta mendorong ketahanan pangan lokal,” ujar Halikinnor.
Deflasi pada Mei 2025 disebabkan oleh penurunan indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran, seperti kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar -0,53 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar -0,09 persen, dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar -0,07 persen.
Beberapa komoditas yang memberikan andil deflasi antara lain cabai rawit, bawang merah, kangkung, bayam, bawang putih, ikan nila, udang basah, angkutan laut, angkutan antar kota, kacang panjang, terong, bensin, wortel, sawi hijau, semangka, cabai merah, dan ayam hidup.
Halikinnor berharap kondisi ini dapat dipertahankan hingga akhir tahun, sehingga inflasi tetap terkendali.
“Mudah-mudahan kondisi ini bisa kita pertahankan hingga akhir tahun, sehingga inflasi kita tetap terkendali,” katanya.
Kendati demikian, Pemkab Kotim akan terus memantau dan mengendalikan inflasi untuk menjaga stabilitas perekonomian daerah.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.