Tradisi adat budaya Mandi Safar di Kotim akan dilestarikan sebagai agenda lebih meriah lagi jika Sanidin-Siyono dipercaya mengemban amanah jadi Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) periode 2024-2029.
Siyono, Bacalon Wakil Bupati Kotim menyebutkan tradisi adat budaya Mandi Safar sudah hampir punah bahkan hampir tidak diketahui oleh banyak masyarakat.
“Tradisi ini merupakan budaya dan menjadi kebanggaan masyarakat Kotim sehingga harus dilestarikan dan dibuat agenda yang lebih meriah setiap tahunnya,” kata Bakal Calon Wakil Bupati Kotim Siyono, Rabu 04 September 2024.
Siyono hadir blusukan ditengah masyarakat menyaksikan tradisi mandi safar di Jalan Iskandar Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, anak-anak terlihat sudah banyak bercebur ke Sungai Mentaya pada sore hari itu.
Kedatangan pensiunan Camat Parenggean itu disambut baik dan hangat oleh tokoh agama, tokoh masyarakat serta warga sekitar yang sudah ramai menyaksikan mandi safar.
Beberapa tahun belakangan ini tradisi Mandi Safar sudah mulai sepi dan ditinggalkan lantaran tidak ada agenda khusus dari pemerintah daerah untuk menggelar acara mandi safar.
Hanya sebagian masyarakat yang melaksanakan mandi safar dilingkungan masing-masing menceburkan diri ke Sungai Mentaya.
Berbeda sekali dengan beberapa tahun belakangan, dimana acara Mandi Safar dipusatkan di satu titik dan masuk agenda pemerintah sehingga masyarakat lebih ramai dan meriah berpartisipasi.
Tradisi tersebut mulai dilupakan jika tidak dibuat agenda tahunan padahal kearifan lokal Kotim yang menjadi daya tarik wisata bagi masyarakat.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.