Grup tari kontingen Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kategori pesisir tampil epik dan memukau masyarakat pada rangkaian Festival Budaya Isen Mulang Halaman GOR Serbaguna Indoor di Ibu Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Penari pesisir asal Kotawaringin Timur (Kotim) terdiri 8 perempuan dan 3 laki-laki diketahui masih duduk di bangku pendidikan sekolah, berhasil menampilkan tarian secara optimal.
Dody Eka selaku penata tari dan pendamping Pesisir asal Kotim menyebutkan bahwa tarian yang dipersiapkan cukup singkat ini terinspirasi dari melimpah ruah panen enyuh atau nyiur atau kelapa di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kota Samuda.
“Gerakan dan setiap ketukan tarian ini menampilkan makna dari sebuah daerah tersebut. Kami juga telah mengikuti dengan Juknis yang tertera pada rangkaian FBIM cabang Tari Pesisir ini. Anak-anak telah tampil sangat maksimal, semua tenaga, pemikiran, waktu telah mereka kerahkan,” ujar Dody Eka kepada MentayaNet.com pada Minggu, 26 Mei 2024.
Melalui tarian yang digarap, kontingen Kotim pada cabang lomba Tari Daerah kategori Pesisir dengan judul “Tari Danum Enyuh” berhasil membawa kemenangan dengan predikat Harapan III pada rangkaian Festival Budaya Isen Mulang tahun 2024.
Terlepas dari itu, perjuangan dan kerja keras yang digelontorkan tidak main-main. Persiapan kurun waktu 2 minggu setelah adanya Festival Budaya Habaring Hurung di Kotawaringin Timur terlaksana, pihaknya berjibaku mempersiapkan diri tanpa jeda.
“Kami juga sangat berterima kasih banyak untuk semua pihak, harapnya di tahun akan datang Kontingen Kabupaten Kotim lebih mempersiapkan kegiatan jauh-jauh hari. Supaya persiapan dapat dilakukan dengan bertahap,” tegasnya.
Dari sorotan MentayaNet.com, tujuan yang telah dilakukan penari pesisir asal Kotim tidak lain untuk melestarikan dan promosi seni budaya daerah berbasis kearifan lokal yang dikemas dalam bentuk pertunjukan tari.
Disisi yang sama, tarian ini turut terinspirasi dari semboyan Habaring Hurung yang berarti bergotong royong dalam memanen kelapa atau enyuh, bersenda gurau yang dikemas apik dalam sentuhan pijakan gerakan lantunan melayu khas Sampit. Hal itu dinilai sebagai ungkapan kebahagiaan dan suka cita kala panen tiba.
“Tetap semangat dan terus berkarya untuk generasi muda. Terima kasih sudah berjuang. Selamat belajar dan terus mendalami ilmu tari. Jangan pernah goyah, jangan pernah putus asa. Kita akan membuktikan kedepannya demi Kotim Jaya, Jaya, Jaya,” tutup Dody.
Ayo itah tuntang kasanang atei
Manduan hasil panen itah
Pahayak itah samandiai
Mangkeme hasil inyuh itah
Penata Tari : Dody eka
Penata Musik : Amat NP
Penata Busana dan Rias : Yuliantie Al-Fath
Pembina : Annisa Dwi Puspita, S.Pd
Penanggung Jawab : Drs Jainuddin
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.