Sebagai mewadahi bakat minat seorang anak bercerita atau berdongeng, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kotim mengadakan edukasi wisata dan culture museum yang dimulai sejak 30 Agustus – 03 September 2023 dengan diisi berbagai macam perlombaan, salah satunya bercerita atau berdongeng.
Masnah, Kepala Bidang Sejarah, Cagar Budaya dan Permuseuman menyebutkan lomba bercerita atau berdongeng sebagai sarana minat dan bakat dalam mengembangkan potensial dan keterampilan pelajar.
Dirinya menerangkan, lomba bercerita dan mendongeng salah satu ajang asah generasi muda. Perlombaan ini diharapkan memotivasi pelajar gemar membaca dan menegakkan literasi di Kabupaten Kotawaringin Timur.
“Sebenarnya cara efektif kita untuk menghafal itu dengan bercerita, jadi kalau kita menghafal satu-satu itu cepat kita lupanya, tetapi kalau kita membaca secara seksama kemudian nanti kita menghafalnya dengan cara bercerita pasti akan cepat diingat,” terang Masnah memotivasi peserta.
Baca Juga :
Sengit! Peserta Lomba Melukis Telabang dan Baca Puisi di Museum Kayu Sampit Adu Kemampuan
Sementara itu, sebanyak 11 peserta untuk kategori SD dan sebanyak 36 peserta untuk kategori SMP/MTs sederajat mengikuti lomba bercerita atau mendongeng. Judul yang dibawakan bervariasi, mulai dari cerita rakyat daerah di Kabupaten Kotawaringin Timur dan tokoh perjuangan.
Dari wawancara eksklusif MentayaNet.com, ia mengatakan dengan lomba bercerita atau berdongeng akan menumbuhkan minat membaca di kalangan anak-anak, sekaligus untuk mencintai budaya lokal.
“Ini tentu harus tetap dijaga dan ditingkatkan esensinya, melalui berbagai upaya pelatihan dan pengembangan kegemaran membaca,” kata Masnah.
Budaya membaca, menurutnya harus dibiasakan sejak dini dan berkelanjutan. Hal itu guna mewujudkan anak yang gemar membaca dan salah satunya dengan mengoptimalkan seluruh perpustakaan baik di sekolah maupun umum.
Baca Juga :
Ratusan Peserta Ikuti Edukasi Wisata dan Culture Museum Disbudpar Kotim
Selain itu, kegemaran membaca juga bisa diasah melalui lomba-lomba, seperti bercerita kepada anak-anak mulai diperkenalkan pada nilai-nilai sportifitas, belajar bersosialisasi dan berkompetisi dalam bidang yang mereka sukai.
“Ini bisa menjadi sarana untuk menampilkan daya kreatifitas, bakat serta mencari dan menciptakan inovasi dan pemikiran anak-anak,” imbuhnya.
Sementara itu melalui lomba bercerita, dapat menghasilkan generasi berkualitas dan gemar membaca. Serta memiliki kecintaan pada perpustakaan dan budaya nusantara, dalam rangka penggalian potensi dan membumikan nilai-nilai kearifan lokal terutama di Kabupaten Kotawaringin Timur.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan akan tumbuh budaya gemar membaca, menanamkan cinta budaya bangsa, serta mengangkat dan mempopulerkan buku-buku cerita budaya lokal guna memperkokoh persatuan bangsa,” harapnya.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.