Masyarakat Kabupaten Katingan baru ini dihebohkan dengan meninggalnya seorang ASN dengan mengenaskan akibat ulah seorang Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).
Nasib tragis dialami Adrianto alias Landuk, seorang aparatur sipil negara (ASN) yang bertugas di Badan Kesbangpol Katingan. Ia tewas bersimbah darah usai dibacok saudaranya sendiri bernama Martaban alias Baban menggunakan senjata tajam (sajam) jenis mandau yang ternyata ODGJ.
Pelaku diduga bernama Martaban alias Baban, pasien rawat jalan Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei. Pelaku melakukan aksinya pada Sabtu, 13 Agustus 2022 pagi, sekitar pukul 08.45WIB, dan diketahui korban tewas dalam kondisi bersimbah darah.
Kejadiain tersebut menghembohkan warga setempat. Dalam rekaman video yang diambil dari lokasi kejadian, petugas kepolisian terpaksa mengeluarkan beberapa kali tembakan untuk mengamankan pelaku.
Baca Juga : Peringati HUT Pramuka Ke-61, DKR Baamang Lakukan Upacara Ulang Janji Pramuka
Kapolsek Tewan Sanggalang Garing Ipda Didik mengatakan, kejadian berawal saat korban datang ke rumah pelaku yang merupakan saudaranya dengan maksud hendak memberikan obat.
“Usai mendapat laporan dari warga, kita langsung ke TKP dan mengamankan pelaku untuk selanjutnya menjalani pemeriksaan sekaligus mempertanggungjawabkan perbuatannya,”ujar Didik.
Ketika korban sampai di kediaman pelaku, tiba-tiba langsung diserang dengan menggunakan senjata tajam jenis mandau yang mengenai bagian kepala, lengan dan kaki korban. Sehingga mengakibatkan korban jatuh tersungkur bersimbah darah. Seusai kejadian pelaku langsung melarikan diri bersembunyi di rumah temannya.
Peristiwa berdarah ini berawal dari kedatangan korban ke rumah pelaku untuk memberi obat, karena pelaku harus rutin minum obat dr RSJ Kalawa Atei. Namun sesampainya di rumah, pelaku langsung menebas korban menggunakan senjata tajam jenis Mandau yang mengenai bagian kepala, lengan dan kaki korban.
Setelah itu, pelaku keluar dari rumahnya dan bersembunyi di rumah temannya. Korban sempat dibawa ke Puskesmas Pendahara untuk diberikan pertolongan medis, namun sekitar pukul 09.45 WIB dinyatakan meninggal dunia.
Baca Juga : Ratusan Masyarakat Suku Dayak Lakukan Unjuk Rasa, Ada Apa?!
Setelah berhasil diamankan, tampak pria paruh baya dengan tangan diborgol dan kaki mengalami luka diduga terkena peluru petugas.
Dalam peristiwa ini, tubuh korban yang tewas dipenuhi oleh sejumlah luka. Petugas kepolisian sendiri, setelah berhasil mengamankan pelaku, kini mendalami motif kasus tersebut.
“Benar mas, terjadi peristiwa penganiayaan dengan korban meninggal dunia. Untuk pelaku sudah berhasil diamankan, untuk lebih jelasnya nanti akan disampaikan oleh Pak Kapolsek,” ucap anggota Polsek Pendahara.
Eksplorasi konten lain dari MentayaNet
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Respon (3)
Komentar ditutup.